Pengalaman berarti, Mengenang cerita, kembalikan waktuku, karena aku benar Rindu, iya… Rindu Mahameru 🙂
Hari ini, tepatnya 15 hari yang lalu atau hari jumat, 23 Mei 2014 menjadi pengalaman gw yang sebenarnya bisa menjadi kenangan takkan terlupakan. Meski sebelumnya melalui perjuangan yang di lewati dengan mudah.
Yah, perencanaan yang sudah hampir 3 bulan. Gara-gara status teman smp gw yang nyebutin nama sebuah gunung tertinggi di pulau jawa. Maka gw iseng kasih komentar di status fb nya tsb. Ternyata dia sama komunitasnya yang dia sebut TALI RIMBA, mau ngadain pendakian ke Gunung SEMERU pada 23 – 29 Mei 2014 lalu.
Berawal dari status itu, yah gw kasih nama “Iim” deh meski nama panjangnnya “Siti Nurhalimah”. Dengan berbagai cara gw coba buat mengatur schedule dengan jauh-jauh hari dengan lapor ke boss mau ngajuin cuti pada tanggal tsb, karena belum ada pengganti atau back up kerjaan gw maka gw selalu ajuin nama buat back up kerjaan gw. Bersyukur di awal Mei sudah ada orang baru meski bukan ajuan nama dari gw, yah gpp dah. Yang penting gw bisa cuti di tgl segitu.
Balik lagi, di persiapan gw kurang lebih 3 bulan ini. Sebenarnya ini adalah pendakian gunung yang beneran buat gw, karena sejujurnya gw kurang suka dengan pendakian. Karena dari kecil sudah terlalu cinta dengan pemandangan pantai. Dari pantai selatan, pantai ancol, pelabuhan ratu, pantai sawarna dan lainnya deh, pokoknya berbentuk pantai. Dari pengalaman pendakian ke curug aja udah jadi beban buat gw, misalnya dari curug cilember yang datarannya dari curug 7 ke curug 1 aja udah males banget orang-orang seperti gw nanjak. Yah begitulah…..
Oke, jadi selama 3 bulan ini gw udah siapin segala hal meski masih banyak kekurangan. Dari segi perlengkapan dan kebutuhan aja gw masih barang pinjaman, karena gw masih newbie. Gw pikir ini bakal jadi pendakian pertama dan terakhir, ternyata setelah turun dari Puncak semeru itu batin berfikir. (Gunung mana lagi yang akan gw daki ke puncaknya).
All right, berawal dari nunggu teman-teman di stasiun senen, jakpus. Karena di Grup FB janjian jam 12 sudah ada di TKP maka jam 11. 15 gw jalan dari tempat kosan, dan tepat jam 11. 50 gw sampe di stasiun senen. Karena merasa lama di angkot, maka gw buru-buru buat masuk ke depan pintu utara keberangkatan, tapi ternyata nihil. Gak ada satu pun orang yang gw kenal di stasiun itu, setelah dapet kabar ternyata teman-teman lainnya masih ada yang di perjalanan dan shalat jumat dulu. Hoaaammm… tau gitu gw juga ikutan shalat jumat dlu yak, L. Akhirnya gw harus nunggu dah, sekitar 1 jam 30 menit lah nunggu yang lainnya. Okelah setelah sampe kumpul semua, gw melihat muka-muka baru yang baru gw kenal. Sebelumnya udah kenal ada Bang Myko, Bang Ali, Bang Komeng, Iim, Agung, Latri, Elang dan Juh. Karena sebelumnya udah ada TM (Teknikal Miting) di Islamik Center. Muka baru yang gw kenal yaitu, Ical, Sodikin dan Ari. 3 Makhluk ini yah, baru lihat lah karena emang sebelumnya belum ada yang kenal.
Jam 14.45 WIB waktunya Chek-In, dan harus pake KTP asli. Alhamdulillah nya gw bawa jadi gak ada masalah, tapi ternyata di dalam rombongan ada Bang Ali yang gak ikutan, dari info yang gw dapet istrinya lagi hamil, jadi takut kalo nanti ada kejadian yang ditunggu-tunggu saat hamil. Okelah, di Kereta gw dapet no bangku 4E, dan posisinya lumayan lah buat perjalanan panjang.
Aris Djunaedi
NURMANSAH
Yaitu Posisi TIDUR, karena kalau udah jauh tapi gak tidur mah sama aja bohong. Lemes pasti jadinya, karena kelemahan gw kan susah tidur L. Pas duduk, gw dapet duduk bareng bang komeng. Dia orangnya asik, mudah akrab dengan orang lain dengan caranya. Terutama sama yang namanya Cewek, berbagai trik dia keluarin buat bisa jadi bahan obrolan. Untung si ceweknya gak cerewet atau judes, jadi enak bisa di ajak bercanda santai. Dari awalannya bang Komeng memperkenalkan tulisannya di FB, makanya di kenalkanlah grup fb yang isinya adalah tulisannya yaitu “SPASI NURMANSAH || Suara Persaudaraan Alam Semesta Indonesia”. Silahkan di cek, apa aja tulisan di dalam grup fb tsb.
Konsentrasi
Keseriusan dan Konsentrasi Diskusi
Oke, selama perjalanan meski di seling dengan bercandaannya bang komeng dan ada juga kata-katanya yang buat saya terkesima. Kenapa saat di kereta dia selalu makan, makanan yang ada di tawarkan dan di didepannya. Karena katanya, nanti selama di hutan susah buat makan enak seperti di kereta. Bukan karena gak bawa makanannya, tapi nanti susah buat buangnya… hahaha bener juga dalam hati gw kata-katanya itu. Makanya dia berani buat isi perutnya di kereta biar gak ke ilangan gizi dan tenaga saat keluar dari kereta.
Hari sabtu, 24 Mei 2014 Jam 08.00 Waktu kota malang. Akhirnya kereta sampe juga di Stasiun Malang, pas keluar kita ketemuan sama teman-teman dari Relindo juga, yaitu Bang Nanung dan adiknya Dewi tapi di suruh nyamar nama TIKA, karena dia kemana-mana pake akses KTP kakaknya yaitu TIKA. Dikira mirip makanya di pakelah itu KTP nya. Oh iya, gw tadi sebut Relindo ya… yah itu kepanjangan dari “Relawan Indonesia” yang bergerak membantu para korban bencana Alam di Indonesia. Kalau di bercandain kepanjangannya lagi “ Rela Tidak Melawan”.. hahaha bisa gajah. 😛
Yah, setelah ketemu bang Nanung dan adiknya kita beranjak chek out dari stasiun Malang buat menuju Pasar Tumpang. Saat kita keluar dari stasiun ternyata sudah ada supir Angkot yang sudah di kenal pesanan sebelumnya. Makanya kita di antarkanlah sampe pasar tumpang dan di teruskan ke rumah bang Wildan yang biasanya kendarain mobil Jeep ke Ranupani. Sekitar ada 45 menitlah sampe di pasar tumpang itu, di perjalanannya gw dengerin cerita pak supirnya soal para pendaki yang nakal di semeru. Dari ambil batulah, kesurupanlah bahkan ada juga yang diikuti setannya sampe di minta balik lagi ke semeru. Brrrrr bikin gw penasaran ajah,,, hehe
Akhirnya sampe juga di pasar tumpang, tepatnya di turunin di depan Alfamart. Hampir nunggu sekitar 10 menit, trus kita jalan masuk ke dalam gapura di samping Alfamart itu. Ternyata kita nambah massa 4 orang lagi dari Marabunta Manado, yaitu jadi ada 18 personil yang akan mendaki semeru. Sepanjang 50 meteran deh kita menuju rumah bang Wildan, disana kita istirahat, sarapan dan packing buat persiapan di Hutan gunung semeru. Sarapannya kami ada yang pake nasi rawon, nasi pecel ada juga yang sarapan bakso. Hehehe mentang-mentang ada di malang jadi nyari nya bakso malang. Trus buat makan nasi pecel dan nasi rawonnya itu kita di tenda biru dan spanduk biru yang gak asing gw liet ada di google, yaitu “Warung Maha Meru” yang ada di pasar tumpang. Hehehe
Warung Mahameru
Sarapan Nasi Pecel “Warung Mahameru”
Sarapan Bakso Malang
Narsis di atas Jeep 🙂
Akhwatnya juga ikutan Narsis 😛
Sekitar jam 10.45an deh kita di berangkatkan menuju Ranupani, karena sebelumnya mengurusi proses masuknya. Di sepanjang perjalanan, gw merasakan adanya keindahan dan keagungan sang Pencipta karena begitu rapihnya keindahan di Alam sekitar Gunung Bromo dan Gunung Semeru. Ucapan syukur atas anugerahNYA gw bisa merasain aroma udara segar yang selama ini gak gw dapetin di Jakarta lah yang gw ucapkan.
Bang Myko dan Bang Agung “Style”
Aqil Elbana is “Ical” diantara Angin sermiwing di bawah Ketek 😛
Langgeng Pangestu is “Eng”
Pemandangan perjalan ke Semeru
Smile diatas Jeep
Pemandangan Alam
Jeep to Jeep
Welcome to Kabupaten Lumajang
Run to Ranupani
Run to Ranupani2
Sekitar hampir 3 atau 4 jam deh kita sampe di ranupani, di loket masuk kita diberi saran dan arahan setiap pendaki harus memiliki perlengkapan safety nya dalam mendaki. Yaitu Sleeping Bag dan Sepatu tracking. Okey, selama 30 menit kita di beri arahan untuk melengkapi perlengkapan tsb maka kita di berikan kesempatan untuk melanjutkan perjalanan karena perlengkapan kita sudah memenuhi persyaratan meski tanpa dibongkar tas kami. Tapi karena kami baru sampai tadi pagi dan tak mau membuat resiko besar, maka kami untuk menentukan beristirahat di Ranupani. Bertempat tinggal di rumah warga dengan patungan 10ribu perorang maka kita sudah bisa beristirahat dan menge cas HP untuk menjadi kehidupan selama di Hutan. Bercengkerama dengan satu sama lain sambil ngopi mendekatkan diri mengenal lainnya di temani Lampu Petromax Gas punya bang Komeng ( NURMANSAH). Istirahatlah sekitar jam 21.00 sudah kelelahan dan kedinginan bersama para pendaki lainnya.
Pagi tiba, jam 05.00 waktu ranupani. Setelah selesai shalat subuh, kami bersiap-siap packing, pemanasan dan sarapan nutrisi untuk berjalan selama +/- 6 Jam sampai di Ranukumbolo. Tepat jam 07.10 di jam tangan gw, lalu kami berjalan menuju ranukumnolo bersama-sama dengan para pendaki lainnya.
Run Hiking
SPASI || NURMANSAH
Narsis Hiking
Run Hiking2
Run Hiking3
Sesampai di gapura selamat datang, kami bernarsis ria dahulu sebelum melanjutkan perjalanan kembali.
Smile Welcome Hiking
Salam “Selamat Mendaki”
Oke, selama perjalanan ini yang menjadi ceritanya. Berawal dari jalan bareng-bareng rombongan ternyata terpisah jauh karena medannya yang bikin orang-orang beda kecepatannya. Rombongan bang Komen + Marabunta (Zul, Eng, Ricky dan Kiki) sudah sampai di Pos 1 nunggu rombongan yang tertinggal jauh. Terutama rombongan si Akhwatnya ( Iim, Juh, Ari dan Mba Suli) yang di temani bang Myko, Elang dan Agung. Sesampai di Pos 1, istirahatlah kita. Disana masih dapat sinyal Indosat dan telkomsel walau di ranupani gak dapat sinyal. Makan-makan pisang, kacang dan minum di puaskan buat bertahankan selama perjalanan lagi. Dan gak lupa pastinya ambil momen dan potret sana-sini buat bukti pertama kita sudah sampe di Pos 1 menuju Ranukumbolo J. Cekidottt 😛
Istirahat di Pos 1
Iim Istirahat
Bang Komeng (NURMANSAH)
Poto Memoto
Agung Lelah
Smile Lelah
Oke, akhirnya setelah sekitar 10 menit lebih kami istirahat kami melanjutkan perjalan kembali melewati Pos 2, 3 dan 4. Dikarenakan lamanya Rombongan yang tertinggal maka rombongan yang sudah ada di depan ber inisiatif buat cari lapak atau patokin tanah buat bikin tenda *red (jangan salah arti ya) bermalam di ranukumbolo. Dari pos 2, 3 dan 4 ini Trek perjalanan yang melelahkan itu adalah Trek di Pos 4, karena perjalanannya semakin nanjak dan menanjak. Sampai-sampai pas ketemu orang yang lewat pasti di Tanya, berapa lama lagi ya sampai di ranukumbolo. Pasti jawabannya sebentar lagi, palingan 5 menit. Kalo setiap orang di Tanya jawabannya 5 menit, pasti di kumpulin lebih dari 1 jam. Ternyata setelah melihat ada penampakan air berbentuk danau, maka rasa kepercayaan diri buat sampe lebih cepet akan terbalaskan. Tapi sebelum sampainya di sana. Masih cari kesempatan dari kejauhan buat ambil momen ini dengan potrat-potret, Yuhuu.. Gw potrat-potret bareng Ical dan kawan dari Marabunta.
Di setiap pandangan mata ini memandang,
Ada keindahan yang tak terlukiskan,
Ucapan seperti Doa yang ku sanjungkan,
Berkah rahmat NYA ku bisa berada di ciptaanNYA,
Iseng ini puisi dalam hati yang gw ucapin seketika liet pemandangan Ranukumbolo dari kejauhan.
Saya dan Ranukumbolo
Ical dan Ranukumbolo
Marabunta dan Ranukumbolo
Saya bersama Ranukumbolo
Sekitar jam 11.20 kami rombongan pertama sampai di Ranu kombolo. Si marabunta langsung pasang tenda mereka di posisi yang sudah enak menurut mereka. Dan sisanya gw, ical, sodikin dan bang Komeng asik tiduran di atas rumput sambil menyeduk Energen Jahe yang disediain sama bang Komeng. Bercanda dan ngobrol sambil menikmati kawah dingin di ranukumbolo. Selang setengah jam dating bang nannung dan adiknya yang duluan dari rombongan akhwatnya. Dia langsung pasang tenda buat jadi pentry dan tempat Akhwat nantinya. Jam 14.00 siang rombongan Akhwat bareng bang miko dan agung dateng. Dan tanpa babibu langsung ambil tenda dan dipasanglah tendanya.. hahaha bahasanya udah kayak yang iya yak..
Setelah tenda semua terpasang, istirahatlah para pendaki ini. Meski sebagian ada yang ngobrol, cerita, dan potrat-potret kawasan ranukumbolo tsb. Ada juga pertunjukan Burscraft dari bang KOmeng dan bang Myko. Ikut-ikutanlah yang lainnya… yang berhasil katanya sukses dapet sertifikat dari Burscraft. Begitu sih ceritanya.
Burscraft
Burscraft
Menatapi Lelah
Elang dan Ical
Japra Tenda
Bivak Burscraft
Diantara menjadi Tengah
Hampir 2-3 jam istirahat, terbayarkan oleh adanya suasana dingin kawah Ranukumbolo yang datang di sore hari. Momen seperti ini menjadi bagian cerita tersendiri bagi para pendaki, karena mereka tak melepaskan kameranya untuk memotret sekitarnya. Begitu juga dengan gw yang mengamankan batre dengan cara hapusin aplikasi yang gak kepake buat irit batre, gw ambil momen ini di pinggiran danau ranukumbolo itu.
Danau Ranukumbolo
Ranukumbolo diantara Bukit
Ranukumboloku
Menatap Kawah Ranukumbolo
Bermalam di ranukumbolo kembali menjadi momen perkumpulan sambil ngopi dan bercengkerama satu sama lain dan akhwatnya masak untuk makan malam bersama. Tak lupa lampu petromax gas punya bang komeng menyala di tengah-tengah lingkaran kumpulan kita. Menyiapkan strategi, bercerita burscraft, mengenalkan tenda indian buatan bang Komeng bahkan sangat antusias mendengarkan obrolan dari bang Komeng ini… hehehe di tunggu materi burscraftnya ya bang komeng…
Bang Komeng (NURMANSAH)
Diantara Petromax Gas
Bang Myko dkk
Sekitar jam 22.00, perkumpulan bubar dan kembali ke tenda untuk beristirahat demi menyiapkan tenaga untuk berjalan menuju Kalimati besok pagi. Sekitar jam 05.10 pagi kami di bangunkan oleh suara bang Myko dan desiran angin serta embun pagi di Ranukumbolo. Gw liet banyak sudut sudah orang berjajar memandang area danau ranukumbolo itu, sampe tak lupa cahaya-cahaya kamera bertebaran mengambil momen tersebut dengan antusiasnya. Brrrr dingin bingit lohhh… sepertinya suhu nya udah mulai dari minus deh… soalnya kalah AC yang ada di Kantor gw ini… hahaha
Ranukumbolo Pagi
Narsis Bersama
Saya is Dije
Embun Ranukumbolo
Sunrise Ranukumbolo
Oke, setelah bernarsis ria. Bersiap-siaplah memasak pagi dan berpacking bagi yang gak sibuk, karena jam 9 kita harus sudah jalan menuju kali mati yang membutuhkan waktu maksimal 4 jam. Maka yang gak sibuk siap-siap packing barang dan tenda.
Persiapan Masak
Persiapan Packing
Seduh Kopi Hitam KUpu-Kupu
Masak-masak
Jam 09.00 tiba, saatnya kite beranjak dari tenda dan berjalan menuju kali mati. Kami meninggalkan 1 tenda khusus barang yang di tinggal dan sebagai bahwa kita make tanah bagian itu buat nanti balik lagi ke ranukumbolo. Di tanjakan cinta, sebagai pemanasan selanjutnya menuju kalimati banyak yang kelelahan saat nanjaknya. Tapi dengan sekuat tenaga perjuangan akhirnya sampe juga di atas tanjakan cinta. Banyak yang ngikutin mitosnya, kalau kita nengok ke belakang berarti kita takkan bisa menatap masa depan kita…. Hahaha jadi kayak korban pilem aja dah,,
Tanjakan Cinta
Menanjak Tanjakan Cinta
Di atas Tanjakan Cinta
Di atas tanjakan kita akan memandang pemandangan indah dan asri, yaitu berjajarnya bunga-bunga lavender di sana. Sungguh subhanallah yang bisa ku ucapkan melihat indahnya ciptaan Alloh. Setelah tanjakan cinta ada turunan lagi menuju bunga-bunga Lavender yang berjajar disana.
Di atas Taman Bunga Lavender
Saya dan Lavender
Agung dan Lavender
Bersama Bunga Lavender
Bunga Lavender
Melanjutkan perjalanan, sampelah di cemoro Kandang. Disitu kami beristirahat, melihat para pendaki lainnya pun beristirahat. Nemu tukang jualan, Tanya harga gorengan ternyata 2 ribu rupiah dan harga Rokok 1 bungkusnya 25 ribu. WOW emang harga WOW.. susah di dapat di hutan, sekali ada harga menggila. Cukup disyukurilah karena memang medan jalannya itu yang membuat jadi mahal.
Cemoro Kandang
Ada penampakan yang unik buat gw, karena ada sosok pendaki unik yang membuat gw berhenti di tengah perjalanan menuju kalimati ini. Berpakaian serba PINK ini membuat para pendaki lainnya juga tersenyum kecil atau gelid eh ngelietnya.. hehe
PINK dari Hati
Hehehe… iseng-iseng asal jepret aja di sampingnya, malu dan takut yang di poto marah. Akhirnya jalan lagi menuju ke kali mati. Emang susah kalo sudah menjadi kesukaan buat di larang meski itu gak cocok… hahaha
Setelah ngeliet penampakan Gunung Semeru di Jambangan, akhirnya berpose dulu berkala siap menapakkan kaki di puncak Mahameru J.
Tracking Pole dan Semeru
Area Jambangan
Anda Berada di “KALIMATI”
Sampai di Kalimati jam 11.40, beristirahatlah karena jam 22.00 akan di bangunkan untuk melakukan summit ke Mahameru… membuat tenda, membuat makan siang dan mengambil air di kalimati jadi kegiatan di Kalimati itu. Karena cuacana sudah terasa panas dan dingin mendesir seluruh badan, jadi mengkeriung di dalam tenda aja deh. Setelah makanan matang baru kita makan bareng buat menahan bekal kondisi fisik untuk menerjang waktu +/- 6 Jam untuk sampai di puncak. J
Persiapan Bangun Bivak
Bang NURMANSAH bersama Bivaknya
Persiapan Pasang Tenda Biru
Tim Sar bantu pasang Tenda 🙂
Rapi-rapi Tenda
Pasang Tenda Hitam
Makan Bareng
Sekitar jam 14.30 kita istirahat untuk bersiap mengembalikan energy untuk disiapkan malam hari. Sebagian rombongan ada yang persiapan mengambil air di aliran kalimati, sebagian ada yang sudah beristirahat. Air ini digunakan sebagian untuk bekal pendakian atau summit. Oke, sekitar ada 20an botol di dapat. Karena kami ada 18 peserta maka sisanya kami gunakan untuk memasak.
—————————–>>
Hari semakin larut, sore tiba dan menjadi malam. Jam 21.40 kita di bangunkan untuk mempersiapkan diri untuk summit, perbekalan dan perlengkapan sudah siap di bawa. Perlengkapan seperti, jaket, headlamp, tracking pole atau penggantinya, sepatu, jas ujan, sarung tangan. Dan kebutuhan seperti, Air mineral 1 liter, gula merah, coki-coki, atau makanan buat nahan laper saat summit nanti. Sekitar jam 22. 15 kita berangkat yang sebelumnya di mulai berdoa sesuai kepercayaan masing-masing. Dan di akhiri dengan TAKBIR, sebagai langkah semangat kita untuk sampai di Puncak Mahameru tsb. Kami keluar area tenda dan menuju arah Puncak dan rute summit yang sudah ada. WOWWWW sungguh tak di sangka, ternyata perjalanan menuju Puncak itu maceeettttttt bangetttt… mirip banget kaya jalur puncak di buat 1 jalur… makanya setiap 2 menit jalan 5 langkah, aduhhh… bener-bener gak bisa di sangka kalau bisa begitu akhirnya. Karena menurut informasi yang gw dapetin, ada beberapa komunitas atau rombongan yang ada di pendakian ini, ada dari Consina 40an orang, Larva ada 300an orang, jabal ada 150an orang dan belum termasuk dari rombongan-rombongan yang lainnya. Ketika saat di perbatas vegetasi, dinginnya bener-bener menusuk relungan kulit dan seluruh badan. Karena salahnya juga gak pake baju panjang di dalem jaketnya, maka jaket gw bisa ke tembus dinginnya. Dengan perjuangan yang gak sedikit, membantu teman nanjak dan menahan hawa dingin serta rasa ngantuk yang menggelimuti gw yakin pasti bisa sampe puncak bareng kawan-kawan. Karena momen ini akan menjadi cerita buat gw di masa depan, tapi memang sulit di lakukan dengan sendiri. Sudah hampir 5 jam gw belum sampe juga setengahnya puncak, bahkan teman gw yang gw bantupun merasa berat banget medannya dan merasa dia menyerah. Tapi gw masih yakin kok dengan kemampuan gw bisa ajak dia, memang kondisi yang tak memungkinkan. Bahkan berbagai cara gw bujuk dia buat nerusin pendakian, dari gw ledek ada sevel di atas, gw bikini seduhan pocari sweet dan gw poto buat penghibur atau penghilang lelah. Matahari udah nongol, pertanda waktu makin menipis untuk ada di puncak itu. gw masih yakinin dia, tapi memang dia menyerah dan nyuruh gw buat duluan. Jadi gw tinggal dah dia, MAAF YA… maybe lain waktu kita bisa ke puncak semua J. Saat dia nyuruh gw buat ngelanjutin perjuangan ini, di atas sana sebenernya sudah di tunggu seseorang yang sebenernya pengen gw temuin. Yasudah akhirnya gw tanjak pendakian ini sendiri, tapi Niat dari awal Jakarta aja udah pengen ketemu, tapi sepanjang perjalan dari ranupani sampai kalimati gak ketemu tuh. Maybe ALLAH memberikan gw keajaiban dan atas izinNYA, di tengah perjuangan gw buat muncak akhirnya bisa ketemu dia yang berjuang juga buat ketemu gw disana. Di tengah perjalanan gw lanjutkan buat manjat bareng sama dia, sedikit demi sedikit gw bantu dia seperti dari bawah gw udah bantu kawan gw. Setelah udah keliatan sedikit puncak, maka gw yakinin dia pasti kita bisa sampe di puncak bareng-bareng seperti yang kita niatkan dari bawah. Karena ALLAH sudah punya rencana manis buat kita ketemu di puncak, meski selama perjalanan kita gak ketemu tapi inilah hasil manis buat kita ada di puncak. Selamat berjuang… dan BERHASIL!!!!
Allah memberikan kesempatan pada kita untuk melihat alam kekuasaan ciptaanNYA. Kita berada di puncak untuk menaklukan, tapi hawa nafsulah yang harus kita taklukan. (*pesan teman rombonganku). Kini semua sudah terbayarkan oleh nikmat ALLAH, perjuangan menuju puncak dan bertemu seseorang yang sebenernya pengen di temuin saat di perjalanan ataupun di puncak. ALHAMDULILLAH YA ALLAH, ENGKAU TURUNKAN NIKMAT DAN KESEMPATAN LANGKA INI. KARENA TANPAMU HAMBA TAK BISA SEPERTI INI DAN ADA DISINI. DISINI KU BUKAN UNTUK MENAKLUKAN CIPTAANMU, TAPI KU SYUKURI ANUGRAH CIPTAANMU.
Ari Fatimah Narsis
Matahari Terbit
Diatas Awan
Bersama Ical, Latri dan Juh
Mas Nanung dan Dewi
Marabunta
Saya dan Bendera Merah Putih
Bersama di Mahameru
Aris dan Tya
#Selfie #Mahameru #Semeru
Yah… sekitar ada setengah jam lah gw dan kawan yang lainnya ada di puncak MAHAMERU. Sebelumnya udah ada bang komeng, marabunta dan sodikin dari jam 5 pagi. Ternyata dia lebih cepat 2 jam. Gw sampe di puncak aja jam 06.30, pas di puncak gw cari teman apakah rombongan gw ada yang di depan. Ternyata jawaban gw adalah ADA. Diatas udah ada latri dan Juh mutia. Yah sedikit beruntunglah ada yang motion gw maksudnya.. hehe
Eh selang beberapa menit nongol Ical, nambah lagi deh pasukan gw. Kita bernarsis ria di puncak, mengambil momen langka ini. Sampe beberapa menit kemudian juga nongol bang Nanung dan adiknya (Dewi). Kita nambah rombongan lagi dah, mari kita ramaikan kesempatan langka ini. Di banyak sudut kita jajaki, mencari celah buat ambil momen langka ini. Setelah setengah jam itu, gw niatin turun bareng seseorang yang gw tunggu itu, karena kondisi gw emang yang gak kuat. Gw memininalisir kejadian yang tak di harapkan, maka gw berhati-hati dalam melangkah turun. Karena turunan pasir, gw santai dalam melangkah. Adalah hampir setengah jam juga gw sampe di perbatasan vegetasi, dan masuk ke hutan. Gw ketemu abang kelas pas STM, yaitu Bang Yadhi AL-Qorny. Dia ngerasa keseleo katanya, makanya dia jalannya santai. Oke, gw ijin ngelewatin langkahnya dia. Di bawah gw kira udah pada sampai rombongan gw, karena tadi gw liet mereka cepat sekali pas turun. Makanya gw santai, eh ternyata masih ada ICAL jalan sendiri di dalam hutan. Eh gw ijin lewatin juga, karena pengen duluan dan cepat istirahat. Sampelah di tenda, niat mau istirahat dapat setengah jam atau 1 jam eh rombongan malah ngajak packing dan siap-siap kita bermalam di ranukumbolo aja. Okelah gw ikutin, ada waktu 1 jam nunggu kelengkapan rombongan karena masih ada ICAL yang belum sampe juga. Istirahat minum air sekitar 15 menit, akhirnya gw ikutan bongkar-bongkar tenda deh. Meski masih ngerasa gak enak sama posisi kaki dan sepatu tapi gw nikmati jalan santai. Tapi gak disangka, ternyata pas jalan itu gak terasa narik nafas cepat atau ngos-ngosan. Akhirnya gw nikmati itu sambil lari-lari kecil lah, dan bercanda-canda sama rombongan. Ya sudah kita jalani… akhirnya sampe juga di Cemoro Kandang, kita break sekitar 15 menit akhirnya kita jalan lagi menuju ranukumbolo.
Back to Ranukumbolo
Back to Ranukumbolo2
Di tengah-tengah
Setelah lewat cemoro kandang, kita gak lewati jalan pas berangkat. Tapi kita lewati tepi gunung yang biasa porter gunain. Disana jalanan lebih enak dari pada jalan pas kita berangkat. Itu trek nya nanjak. Oke, lalu kita lewati turunan cinta, kalau berangkat kita sebut tanjakan cinta kalau turun ya berarti jadi turunan cinta dong J.
Sampailah kita di ranukumbolo kembali. Sekitar jam 14.30 gw sampe sana, udah ada bang komen dan sodikin lagi. Kita nunggu rombongan yang lainnya lagi deh… yah selagi nunggu, gw pasang tenda yang gw bawa gw pasang dan buat istirahat meski masih kena panas sinar matahari lumayanlah buat rebahan. Adalah sekitar setengah jam gw dapet, eh liet mereka udah pada kumpul ternyata mata masih mau ngajak merem yaudah deh lanjut merem sampe ketemu maghrib, pas bangun kok gelap banget yah,,, kirain udah jam 9 maleman eh ternyata baru jam 6 kurang, kayak gak biasanya penampakan malamnya begitu.
Dingin dan Hangat
Hangat dan Dingin
Seperti biasa kita ada kumpul-kumpul lagi, nyalain lampu petromax, ngopy dan bercengkerama. Di mala mini gw iseng nunjukin bakat kecil gw, karena dulu gw jauh dari orang tua maka gw di paksakan harus bisa masak. Yah minimal masak aer lah, dulu sih bisa masak mie, masak nasi. Kayaknya pas SD bisa masak itu aja. Tapi pas smp udah bareng orang tua, dan di paksa juga. Ternyata dulu gw kayak anak perempuan pertama deh, dari semua pekerjaan rumah gw yang number one ngerjain. Selalu inget kata orang tua, “BIAR NANTI TUA TERBIASA SAMA KERJAAN”. Alhamdulillah sih, karena gw gak mau durhaka dan dosa sama orang tua maka gw turuti semua kemauannya. Di ajarinnya masak nasi yang bener, masak-masak sayuran yang bener, meski sampe saat ini gak ada racikan masakan sayur yang gw inget.. hehehe. Cuma yang gw inget betul sampe saat ini yaitu, bikin nasi goreng dan sambal bawang. Itu adalah makanan murah yang menurut gw bisa bikin dan mudah. Kenapa bisa nasi goreng? Yah kalo nasi campur berminyak itu bisa bikin perut gw cepet kenyang. Dan kenapa sambal bawang, sambal bawang di buat campur sama bawang goreng masih anget dan makannya pun pake nasi anget itu bisa biking w kenyang.. hehehhe lagi. Oke lanjut, malam ini gw bikin yang namanya nasi mawut, yaitu nasi goreng + mie oyeng atau sebaliknya., intinya sih isinya itu nasi di campur mie. Kenapa gw bikin begitu, karena dari mie goreng 1 bisa buat makan 5 orang dengan di campurnya nasi itu. hahahaha jadi bisa lebih irit deh, tapi gak irit sama gas nya.. haha
Oke, waktu sudah semakin larut. Masak sudah, makan sudah, ngobrol sudah, karena mata sudah ngantuk duluan. maka gw pamit untuk tidur duluan deh…
Sunrise memanggil, ada suara dari bang myko yang bangunin shalat subuh. Oke pada bangun deh, selesai shalat jalan-jalan lagi di tepi danau ranukumbolo, sambil nunggu sunrise kita siapkan kamera untuk ambil moment lagi deh,,,
Setangkai Cahaya Matahari
Dibalik Sunrise
Bersama #Relindo
Menatap Pagi Ranukumbolo
5 dan 5
Selesai poto-poto, kita siap-siap sarapan dan makan buat bekal tenaga balik ke ranupani. Jam 10 kita harus sudah start jalan menuju ranupani. Packing-packing, gulung tenda dan pose terakhir di ranupani sebagai tanda perpisahan kita dengan hutan semeru.
Salam Perpisahan
Di perjalanan balik ke ranupani ini sengaja gw santai, karena emang niat gw Cuma mau ambil nafas. Karena kebetulan gw ini lelah seperti kurang istirahat. Makanya di perjalanan ke ranupani ini sedikit dikit berhenti, dan sesekali isi perut yang kelaparan. Hehehe…
Zul – Ngerapihin Carrier
Istirahat
Break Lelah
Loh… tau gak gw sampe di ranupani itu +/- Cuma pake waktu 3 jam aja loh… tau kenapa?? Gw tuh lari… wkwkwkwk tapi ada yang bikin gw ketawa lagi, karena gw buru-buru alias lari itu karena mau makan bakso malang 5000 porsi pendaki itu loh… keren kan Cuma mau makan bakso aja rela lari tanpa henti (*red). Tapi musibah dateng ke gw, udah lari jauh-jauh dari pos 2 ke pos 1 dan di gapura selamat datang gw poto dulu minta penunggu pos tampungan sampah gw minta potonya. Abis itu baru lanjut lari lagi ke ranupani, tapi ternyata pas gw sampe ranupani eh bakso malang porsi 5000 nya abis. Eh terpaksa deh, sebelahnya ada bakso juga. Tapi seporsinya 10000. Dan tau gak, baksonya juga kurang enak sih menurut mulut gw L. Yaudahlah, terlanjur kepengen makan bakso gw makan aja tuh bakso daripada mubazir kan sayang L. Selesai makan bakso, gw berserta bang komeng dan sodikin nunggu yang lainnya datang, sekitar jam 14.40 an pasukan rombongan lengkap. Kini tinggal nunggu di rest area kita menginap di ranupani dan shalat dulu. Dan bang nanung tawar-menawar mobil jeep buat ke pasar tumpang, akhirnya dapat dah. Tapi kita harus jalan dulu ke area parkiran, karena kalau kita naek dari pos ranupani itu sudah ada yang mesan. Akhirnya jam 17.20 kita ninggalin ranupani untuk menuju pasar tumpang atau rumah bang Wildan pemilik rumah tempat kita menginap. Perjalanan menembus hutan dan pedesaan kabupaten lumajang dilewati hampir 2 jam, dan kita sampai di kota malang. Sebelum sampai pasar tumpang kita beli apel malang dulu, sekitar 10 menitlah kita belanja apel lalu kita lanjutkan perjalan ke pasar tumpang sekitar 30 menit. Jam 20.55 kita ada di pasar tumpang, kita mandi bergiliran, trus sudah rapi dan oke. Kita cari makan jamaah di pasar tumpang, dapetlah pecel ayam. Selesai makan kita beristirahat. Lelah sudah hari ini…. Sampai ketemu kembali…
Narsis Pulang
Siap Pulang
Oh iya, rombongan marabunta ( Zul, eng, ricky dan kiki) berpetualang lagi ke kota Surabaya ke rumah kawannya. Jadi gw ga ada cerita tentang mereka neh di selanjutnya… hehehe
Adzan subuh menggema, suaranya membangunkan gw buat meranjak dari tempat istirahat meuju masjid. Suaranya kedengeran jelas banget, karena posisi masjidnya ada di belakang rumahnya. Gw yang bangun dan melek pertama dari rombongan cowok, gw liet mimik mereka satu perssatu… hahaha yah tidur emang merem sih. Satu persatu gw bangunin buat ke masjid. Selesai shalat di masjid, kita duduk-duduk menikmati udara pagi dan memandang pemandangan pagi di kota malang. Setelah itu kita packing-packing dan membersihkan diri menuju ke stasiun malang. Yah selesai packing dan bersih-bersih, mobil angkot datang buat mengantarkan kita ke stasiun malang.
Tas di bungkus
Ready
Jalan…..
Goooooo……
Jam 09. 40 kita sampai di stasiun, kita cari posisi tempat bisa makan dan naroh barang yang aman. Ternyata disana ada kantin dekat taman depan stasiun malang. Makanannya pun bermacam-macam, tapi belum pada buka karena kelihatan baru di bangun. Baru ada nasi rawon dan nasi rames, ada juga lontong sayur. Gw milih lontong sayur lah, karena gw mau incer pedesnya buat sakitnya bibir ini abis dari puncak. Hehehe lebbe… sekitar ada 1 jam lebih disana, akhirnya kita evaluasi. Hasil dari pendakian ini adalah “ZERO INCIDENT”. Alhamdulillah nya perjalanan kita di beri kesempatan buat kembali ke Jakarta dalam sehat wal’ afiat. Dan akhirnya jam 1 siang kita harus berpisah dengan Ical dan bang Komeng yang naek kereta majapahit jam 13.40. gw sama bang nanung nganterin barang lebih mereka sampe depan stasiun, dan kita balik lagi sambil cari oleh-oleh buat di bawa ke rumah. Yah oleh-oleh ini Cuma dapat keripik bermacam rasa, ada rasa nangka, apel, dan salak… di bungkus dah langsung bawa pulang.. hahaha
Makan-makan
KOPI Lagi
Menunggu Kereta
Di atas Rel
Sekitar jam 14.10 kita sisa dari perpisahan itu meranjak menuju stasiun buat chek in, anehnya gw pake ktp orang (bang Ali yang gak jadi ikut) buat chek in. yah taulah kalau lagi rame jadi gak di cek satu-satu mukanya. Pas pulangnya gw dapet kereta no bangku 6E, yah sebenernya posisi enak juga buat tidur., tapi karena banyak yang ketinggalan kereta jadi banyak yang kosong juga deh bangkunya. Kita bebas posisi, atur sendiri. Ngisi yang kosong biar lebih nyaman duduk dan tidur malamnya.
Sekitar makan waktu +/- 12 Jam kita ada di kereta, akhirnya kita sampai juga di stasiun senen, Jakarta.
Team Japra, Latri, elang, agung dan sodikin turun di stasiun jatinegara karena lebih deket ke arah bekasinya. Dan yang turun di senen, mba Suli di jemput suaminya untuk naik kereta lagi menuju rumahnya di depok, si Ari di jemput adiknya pulang ke cengkareng, dan gw, iim, dan juh pulang bareng bang myko di jemput bang Ali yang udah nunggu dari jam 8 pagi katanya. Wow hampir 1,5 jam berarti dia nungguinnya. Gw sih numpang sampai pasar ular aja, dan sisanya berpisah deh gw sama mereka…. Bye… sampai ketemu di cerita gw lagi yahhh J.
Penulis
-Aris Djunaedi-