Archive for the ‘Bulan hijriah’ Category

26 Desember, Tahu kan dengan tanggal dan bulan tersebut. Mungkin kata yang tepat pada tanggal tersebut adalah “Mengenang” bukan memperingati, karena efek atau cara pembacaannya menjadi agak gimana.. gitu, jadi kita mengenang aja ya…

okey.. gw mau ulas beberapa berita atau cerita tentang berita mengenang 10 tahun ini. dibawah ini gw mau infoin contohnya :

10 Tahun Tsunami

10 Tahun Tsunami

Banyak beberapa negara yang mengadakan upacaranya mengenang 10 tahun ini, salah satunya Indonesia. di aceh banyak warga yang mengadakan upacara tersebut.

Di provinsi Aceh, Indonesia -kawasan yang terkena dampak tsunami terparah- Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla memimpin upacara dan berziarah di kuburan massal Siron.

Upacara peringatan juga digelar di Thailand dan Sri Lanka.

Lebih dari 200.000 orang tewas ketika gempa bumi dan tsunami menerjang pada 26 Desember 2004.

Di ibukota Aceh, Banda Aceh, Jusuf Kalla mengucapkan terima kasih kepada para relawan lokal dan internasional atas bantuannya membangun Aceh kembali.

Di Thailand, warga mengenang bencana tersebut dengan serangkaian acara dan ritual keagamaan sepanjang hari Jumat (26/12).

Di desa nelayan Ban Nam Khem, provinsi Phang Nga, masyarakat meletakkan bunga di tugu peringatan yang menampilkan nama-nama korban. – Kutipan Berita dari BBC

 

Ada cerita indah di balik mengenang 10 tahun ini, ada sosok perempuan yang dulu kecil dan kusam korban Tsunami di ACEH. dia bertemu wartawan BBC, Andrew Harding. Dia kembali ke ACEH setelah 10 tahun meliputkan berita tentang Tsunami ini. Berita ini menjadi wacana BBC dan Kompas, Reuni Andrew Harding  dengan anak kecil yang dia temui di Aceh tersebut, anak perempuan itu bernama Mawardah Priyanka.

Orangtua Mawardah Priyanka, meninggal menjadi korban Tsunami tsb. Cerita selengkapnya bisa kalian baca di http://internasional.kompas.com/read/2014/12/22/21443001/Reuni.Mengharukan.Setelah.10.Tahun.Tsunami.Aceh

Andrew Harding & Mawardah Priyanka

Andrew Harding & Mawardah Priyanka

Semoa mengenang 10 Tahun Tsunami ini menjadi kenangan terpahit yakk.. dan semoga menjadi pembelajaran kita menjadi manusia yang selalu ingat pada Peringatan Tuhan untuk selalu ingat pada NYA.

Barakallah….

^_^

Pengalaman berarti, Mengenang cerita, kembalikan waktuku, karena aku benar Rindu, iya… Rindu Mahameru 🙂

Hari ini, tepatnya 15 hari yang lalu atau hari jumat, 23 Mei 2014 menjadi pengalaman gw yang sebenarnya bisa menjadi kenangan takkan terlupakan. Meski sebelumnya melalui perjuangan yang di lewati dengan mudah.

Yah, perencanaan yang sudah hampir 3 bulan. Gara-gara status teman smp gw yang nyebutin nama sebuah gunung tertinggi di pulau jawa. Maka gw iseng kasih komentar di status fb nya tsb. Ternyata dia sama komunitasnya yang dia sebut TALI RIMBA, mau ngadain pendakian ke Gunung SEMERU pada 23 – 29 Mei 2014 lalu.

Berawal dari status itu, yah gw kasih nama “Iim” deh meski nama panjangnnya “Siti Nurhalimah”. Dengan berbagai cara gw coba buat mengatur schedule dengan jauh-jauh hari dengan lapor ke boss mau ngajuin cuti pada tanggal tsb, karena belum ada pengganti atau back up kerjaan gw maka gw selalu ajuin nama buat back up kerjaan gw. Bersyukur di awal Mei sudah ada orang baru meski bukan ajuan nama dari gw, yah gpp dah. Yang penting gw bisa cuti di tgl segitu.

Balik lagi, di persiapan gw kurang lebih 3 bulan ini. Sebenarnya ini adalah pendakian gunung yang beneran buat gw, karena sejujurnya gw kurang suka dengan pendakian. Karena dari kecil sudah terlalu cinta dengan pemandangan pantai. Dari pantai selatan, pantai ancol, pelabuhan ratu, pantai sawarna dan lainnya deh, pokoknya berbentuk pantai. Dari pengalaman pendakian ke curug aja udah jadi beban buat gw, misalnya dari curug cilember yang datarannya dari curug 7 ke curug 1 aja udah males banget orang-orang seperti gw nanjak. Yah begitulah…..

Oke, jadi selama 3 bulan ini gw udah siapin segala hal meski masih banyak kekurangan. Dari segi perlengkapan dan kebutuhan aja gw masih barang pinjaman, karena gw masih newbie. Gw pikir ini bakal jadi pendakian pertama dan terakhir, ternyata setelah turun dari Puncak semeru itu batin berfikir. (Gunung mana lagi yang akan gw daki ke puncaknya).

All right, berawal dari nunggu teman-teman di stasiun senen, jakpus. Karena di Grup FB janjian jam 12 sudah ada di TKP maka jam 11. 15 gw jalan dari tempat kosan, dan tepat jam 11. 50 gw sampe di stasiun senen. Karena merasa lama di angkot, maka gw buru-buru buat masuk ke depan pintu utara keberangkatan, tapi ternyata nihil. Gak ada satu pun orang yang gw kenal di stasiun itu, setelah dapet kabar ternyata teman-teman lainnya masih ada yang di perjalanan dan shalat jumat dulu. Hoaaammm… tau gitu gw juga ikutan shalat jumat dlu yak, L. Akhirnya gw harus nunggu dah, sekitar 1 jam 30 menit lah nunggu yang lainnya. Okelah setelah sampe kumpul semua, gw melihat muka-muka baru yang baru gw kenal. Sebelumnya udah kenal ada Bang Myko, Bang Ali, Bang Komeng, Iim, Agung, Latri, Elang dan Juh. Karena sebelumnya udah ada TM (Teknikal Miting) di Islamik Center. Muka baru yang gw kenal yaitu, Ical, Sodikin dan Ari. 3 Makhluk ini yah, baru lihat lah karena emang sebelumnya belum ada yang kenal.

Jam 14.45 WIB waktunya Chek-In, dan harus pake KTP asli. Alhamdulillah nya gw bawa jadi gak ada masalah, tapi ternyata di dalam rombongan ada Bang Ali yang gak ikutan, dari info yang gw dapet istrinya lagi hamil, jadi takut kalo nanti ada kejadian yang ditunggu-tunggu saat hamil. Okelah, di Kereta gw dapet no bangku 4E, dan posisinya lumayan lah buat perjalanan panjang.

Aris Djunaedi

Aris Djunaedi

NURMANSAH

NURMANSAH

 

 

 

 

 

 

 

 

Yaitu Posisi TIDUR, karena kalau udah jauh tapi gak tidur mah sama aja bohong. Lemes pasti jadinya, karena kelemahan gw kan susah tidur L. Pas duduk, gw dapet duduk bareng bang komeng. Dia orangnya asik, mudah akrab dengan orang lain dengan caranya. Terutama sama yang namanya Cewek, berbagai trik dia keluarin buat bisa jadi bahan obrolan. Untung si ceweknya gak cerewet atau judes, jadi enak bisa di ajak bercanda santai. Dari awalannya bang Komeng memperkenalkan tulisannya di FB, makanya di kenalkanlah grup fb yang isinya adalah tulisannya yaitu “SPASI NURMANSAH || Suara Persaudaraan Alam Semesta Indonesia”. Silahkan di cek, apa aja tulisan di dalam grup fb tsb.

Konsentrasi

Konsentrasi

Keseriusan dan Konsentrasi Diskusi

Keseriusan dan Konsentrasi Diskusi

Oke, selama perjalanan meski di seling dengan bercandaannya bang komeng dan ada juga kata-katanya yang buat saya terkesima. Kenapa saat di kereta dia selalu makan, makanan yang ada di tawarkan dan di didepannya. Karena katanya, nanti selama di hutan susah buat makan enak seperti di kereta. Bukan karena gak bawa makanannya, tapi nanti susah buat buangnya… hahaha bener juga dalam hati gw kata-katanya itu. Makanya dia berani buat isi perutnya di kereta biar gak ke ilangan gizi dan tenaga saat keluar dari kereta.

Hari sabtu, 24 Mei 2014 Jam 08.00 Waktu kota malang. Akhirnya kereta sampe juga di Stasiun Malang, pas keluar kita ketemuan sama teman-teman dari Relindo juga, yaitu Bang Nanung dan adiknya Dewi tapi di suruh nyamar nama TIKA, karena dia kemana-mana pake akses KTP kakaknya yaitu TIKA. Dikira mirip makanya di pakelah itu KTP nya. Oh iya, gw tadi sebut Relindo ya… yah itu kepanjangan dari “Relawan Indonesia” yang bergerak membantu para korban bencana Alam di Indonesia. Kalau di bercandain kepanjangannya lagi “ Rela Tidak Melawan”.. hahaha bisa gajah. 😛

Yah, setelah ketemu bang Nanung dan adiknya kita beranjak chek out dari stasiun Malang buat menuju Pasar Tumpang. Saat kita keluar dari stasiun ternyata sudah ada supir Angkot yang sudah di kenal pesanan sebelumnya. Makanya kita di antarkanlah sampe pasar tumpang dan di teruskan ke rumah bang Wildan yang biasanya kendarain mobil Jeep ke Ranupani. Sekitar ada 45 menitlah sampe di pasar tumpang itu, di perjalanannya gw dengerin cerita pak supirnya soal para pendaki yang nakal di semeru. Dari ambil batulah, kesurupanlah bahkan ada juga yang diikuti setannya sampe di minta balik lagi ke semeru. Brrrrr bikin gw penasaran ajah,,, hehe

Akhirnya sampe juga di pasar tumpang, tepatnya di turunin di depan Alfamart. Hampir nunggu sekitar 10 menit, trus kita jalan masuk ke dalam gapura di samping Alfamart itu. Ternyata kita nambah massa 4 orang lagi dari Marabunta Manado, yaitu jadi ada 18 personil yang akan mendaki semeru. Sepanjang 50 meteran deh kita menuju rumah bang Wildan, disana kita istirahat, sarapan dan packing buat persiapan di Hutan gunung semeru. Sarapannya kami ada yang pake nasi rawon, nasi pecel ada juga yang sarapan bakso. Hehehe mentang-mentang ada di malang jadi nyari nya bakso malang. Trus buat makan nasi pecel dan nasi rawonnya itu kita di tenda biru dan spanduk biru yang gak asing gw liet ada di google, yaitu “Warung Maha Meru” yang ada di pasar tumpang. Hehehe

Warung Mahameru

Warung Mahameru

Sarapan Nasi Pecel "Warung Mahameru"

Sarapan Nasi Pecel “Warung Mahameru”

Sarapan Bakso Malang

Sarapan Bakso Malang

Narsis di atas Jeep :)

Narsis di atas Jeep 🙂

Akhwatnya juga ikutan Narsis :P

Akhwatnya juga ikutan Narsis 😛

Sekitar jam 10.45an deh kita di berangkatkan menuju Ranupani, karena sebelumnya mengurusi proses masuknya. Di sepanjang perjalanan, gw merasakan adanya keindahan dan keagungan sang Pencipta karena begitu rapihnya keindahan di Alam sekitar Gunung Bromo dan Gunung Semeru. Ucapan syukur atas anugerahNYA gw bisa merasain aroma udara segar yang selama ini gak gw dapetin di Jakarta lah yang gw ucapkan.

Bang Myko dan Bang Agung "Style"

Bang Myko dan Bang Agung “Style”

Aqil Elbana is "Ical" diantara Angin sermiwing di bawah Ketek :P

Aqil Elbana is “Ical” diantara Angin sermiwing di bawah Ketek 😛

Langgeng Pangestu is "Eng"

Langgeng Pangestu is “Eng”

Pemandangan perjalan ke Semeru

Pemandangan perjalan ke Semeru

Smile diatas Jeep

Smile diatas Jeep

Pemandangan Alam

Pemandangan Alam

Jeep to Jeep

Jeep to Jeep

Welcome to Kabupaten Lumajang

Welcome to Kabupaten Lumajang

Run to Ranupani

Run to Ranupani

Run to Ranupani2

Run to Ranupani2

Sekitar hampir 3 atau 4 jam deh kita sampe di ranupani, di loket masuk kita diberi saran dan arahan setiap pendaki harus memiliki perlengkapan safety nya dalam mendaki. Yaitu Sleeping Bag dan Sepatu tracking. Okey, selama 30 menit kita di beri arahan untuk melengkapi perlengkapan tsb maka kita di berikan kesempatan untuk melanjutkan perjalanan karena perlengkapan kita sudah memenuhi persyaratan meski tanpa dibongkar tas kami. Tapi karena kami baru sampai tadi pagi dan tak mau membuat resiko besar, maka kami untuk menentukan beristirahat di Ranupani. Bertempat tinggal di rumah warga dengan patungan 10ribu perorang maka kita sudah bisa beristirahat dan menge cas HP untuk menjadi kehidupan selama di Hutan. Bercengkerama dengan satu sama lain sambil ngopi mendekatkan diri mengenal lainnya di temani Lampu Petromax Gas punya bang Komeng ( NURMANSAH). Istirahatlah sekitar jam 21.00 sudah kelelahan dan kedinginan bersama para pendaki lainnya.

Pagi tiba, jam 05.00 waktu ranupani. Setelah selesai shalat subuh, kami bersiap-siap packing, pemanasan dan sarapan nutrisi untuk berjalan selama +/- 6 Jam sampai di Ranukumbolo. Tepat jam 07.10 di jam tangan gw, lalu kami berjalan menuju ranukumnolo bersama-sama dengan para pendaki lainnya.

Run Hiking

Run Hiking

SPASI || NURMANSAH

SPASI || NURMANSAH

Narsis Hiking

Narsis Hiking

Run Hiking2

Run Hiking2

Run Hiking3

Run Hiking3

Sesampai di gapura selamat datang, kami bernarsis ria dahulu sebelum melanjutkan perjalanan kembali.

Smile Welcome Hiking

Smile Welcome Hiking

Salam "Selamat Mendaki"

Salam “Selamat Mendaki”

Oke, selama perjalanan ini yang menjadi ceritanya. Berawal dari jalan bareng-bareng rombongan ternyata terpisah jauh karena medannya yang bikin orang-orang beda kecepatannya. Rombongan bang Komen + Marabunta (Zul, Eng, Ricky dan Kiki) sudah sampai di Pos 1 nunggu rombongan yang tertinggal jauh. Terutama rombongan si Akhwatnya ( Iim, Juh, Ari dan Mba Suli) yang di temani bang Myko, Elang dan Agung. Sesampai di Pos 1, istirahatlah kita. Disana masih dapat sinyal Indosat dan telkomsel walau di ranupani gak dapat sinyal. Makan-makan pisang, kacang dan minum di puaskan buat bertahankan selama perjalanan lagi. Dan gak lupa pastinya ambil momen dan potret sana-sini buat bukti pertama kita sudah sampe di Pos 1 menuju Ranukumbolo J. Cekidottt 😛

Istirahat di Pos 1

Istirahat di Pos 1

Iim Istirahat

Iim Istirahat

Bang Komeng (NURMANSAH)

Bang Komeng (NURMANSAH)

Poto Memoto

Poto Memoto

Agung Lelah

Agung Lelah

Smile Lelah

Smile Lelah

Oke, akhirnya setelah sekitar 10 menit lebih kami istirahat kami melanjutkan perjalan kembali melewati Pos 2, 3 dan 4. Dikarenakan lamanya Rombongan yang tertinggal maka rombongan yang sudah ada di depan ber inisiatif buat cari lapak atau patokin tanah buat bikin tenda *red (jangan salah arti ya) bermalam di ranukumbolo. Dari pos 2, 3 dan 4 ini Trek perjalanan yang melelahkan itu adalah Trek di Pos 4, karena perjalanannya semakin nanjak dan menanjak. Sampai-sampai pas ketemu orang yang lewat pasti di Tanya, berapa lama lagi ya sampai di ranukumbolo. Pasti jawabannya sebentar lagi, palingan 5 menit. Kalo setiap orang di Tanya jawabannya 5 menit, pasti di kumpulin lebih dari 1 jam. Ternyata setelah melihat ada penampakan air berbentuk danau, maka rasa kepercayaan diri buat sampe lebih cepet akan terbalaskan. Tapi sebelum sampainya di sana. Masih cari kesempatan dari kejauhan buat ambil momen ini dengan potrat-potret, Yuhuu.. Gw potrat-potret bareng Ical dan kawan dari Marabunta.

Di setiap pandangan mata ini memandang,

                   Ada keindahan yang tak terlukiskan,

                               Ucapan seperti Doa yang ku sanjungkan,

                                                Berkah rahmat NYA ku bisa berada di ciptaanNYA,

Iseng ini puisi dalam hati yang gw ucapin seketika liet pemandangan Ranukumbolo dari kejauhan.

Saya dan Ranukumbolo

Saya dan Ranukumbolo

Ical dan Ranukumbolo

Ical dan Ranukumbolo

Marabunta dan Ranukumbolo

Marabunta dan Ranukumbolo

Saya bersama Ranukumbolo

Saya bersama Ranukumbolo

Sekitar jam 11.20 kami rombongan pertama sampai di Ranu kombolo. Si marabunta langsung pasang tenda mereka di posisi yang sudah enak menurut mereka. Dan sisanya gw, ical, sodikin dan bang Komeng asik tiduran di atas rumput sambil menyeduk Energen Jahe yang disediain sama bang Komeng. Bercanda dan ngobrol sambil menikmati kawah dingin di ranukumbolo. Selang setengah jam dating bang nannung dan adiknya yang duluan dari rombongan akhwatnya. Dia langsung pasang tenda buat jadi pentry dan tempat Akhwat nantinya. Jam 14.00 siang rombongan Akhwat bareng bang miko dan agung dateng. Dan tanpa babibu langsung ambil tenda dan dipasanglah tendanya.. hahaha bahasanya udah kayak yang iya yak..

Setelah tenda semua terpasang, istirahatlah para pendaki ini. Meski sebagian ada yang ngobrol, cerita, dan potrat-potret kawasan ranukumbolo tsb. Ada juga pertunjukan Burscraft dari bang KOmeng dan bang Myko. Ikut-ikutanlah yang lainnya… yang berhasil katanya sukses dapet sertifikat dari Burscraft. Begitu sih ceritanya.

Burscraft

Burscraft

Burscraft

Burscraft

Menatapi Lelah

Menatapi Lelah

Elang dan Ical

Elang dan Ical

Japra Tenda

Japra Tenda

Bivak Burscraft

Bivak Burscraft

Diantara menjadi Tengah

Diantara menjadi Tengah

Hampir 2-3 jam istirahat, terbayarkan oleh adanya suasana dingin kawah Ranukumbolo yang datang di sore hari. Momen seperti ini menjadi bagian cerita tersendiri bagi para pendaki, karena mereka tak melepaskan kameranya untuk memotret sekitarnya. Begitu juga dengan gw yang mengamankan batre dengan cara hapusin aplikasi yang gak kepake buat irit batre, gw ambil momen ini di pinggiran danau ranukumbolo itu.

Danau Ranukumbolo

Danau Ranukumbolo

Ranukumbolo diantara Bukit

Ranukumbolo diantara Bukit

 

Ranukumboloku

Ranukumboloku

Menatap Kawah Ranukumbolo

Menatap Kawah Ranukumbolo

Bermalam di ranukumbolo kembali menjadi momen perkumpulan sambil ngopi dan bercengkerama satu sama lain dan akhwatnya masak untuk makan malam bersama. Tak lupa lampu petromax gas punya bang komeng menyala di tengah-tengah lingkaran kumpulan kita. Menyiapkan strategi, bercerita burscraft, mengenalkan tenda indian buatan bang Komeng bahkan sangat antusias mendengarkan obrolan dari bang Komeng ini… hehehe di tunggu materi burscraftnya ya bang komeng…

Bang Komeng (NURMANSAH)

Bang Komeng (NURMANSAH)

Diantara Petromax Gas

Diantara Petromax Gas

Bang Myko dkk

Bang Myko dkk

 Sekitar jam 22.00, perkumpulan bubar dan kembali ke tenda untuk beristirahat demi menyiapkan tenaga untuk berjalan menuju Kalimati besok pagi. Sekitar jam 05.10 pagi kami di bangunkan oleh suara bang Myko dan desiran angin serta embun pagi di Ranukumbolo. Gw liet banyak sudut sudah orang berjajar memandang area danau ranukumbolo itu, sampe tak lupa cahaya-cahaya kamera bertebaran mengambil momen tersebut dengan antusiasnya. Brrrr dingin bingit lohhh… sepertinya suhu nya udah mulai dari minus deh… soalnya kalah AC yang ada di Kantor gw ini… hahaha

Ranukumbolo Pagi

Ranukumbolo Pagi

Narsis Bersama

Narsis Bersama

Saya is Dije

Saya is Dije

Embun Ranukumbolo

Embun Ranukumbolo

Sunrise Ranukumbolo

Sunrise Ranukumbolo

Oke, setelah bernarsis ria. Bersiap-siaplah memasak pagi dan berpacking bagi yang gak sibuk, karena jam 9 kita harus sudah jalan menuju kali mati yang membutuhkan waktu maksimal 4 jam. Maka yang gak sibuk siap-siap packing barang dan tenda.

Persiapan Masak

Persiapan Masak

Persiapan Packing

Persiapan Packing

Seduh Kopi Hitam KUpu-Kupu

Seduh Kopi Hitam KUpu-Kupu

Masak-masak

Masak-masak

Jam 09.00 tiba, saatnya kite beranjak dari tenda dan berjalan menuju kali mati. Kami meninggalkan 1 tenda khusus barang yang di tinggal dan sebagai bahwa kita make tanah bagian itu buat nanti balik lagi ke ranukumbolo. Di tanjakan cinta, sebagai pemanasan selanjutnya menuju kalimati banyak yang kelelahan saat nanjaknya. Tapi dengan sekuat tenaga perjuangan akhirnya sampe juga di atas tanjakan cinta. Banyak yang ngikutin mitosnya, kalau kita nengok ke belakang berarti kita takkan bisa menatap masa depan kita…. Hahaha jadi kayak korban pilem aja dah,,

Tanjakan Cinta

Tanjakan Cinta

Menanjak Tanjakan Cinta

Menanjak Tanjakan Cinta

Di atas Tanjakan Cinta

Di atas Tanjakan Cinta

Di atas tanjakan kita akan memandang pemandangan indah dan asri, yaitu berjajarnya bunga-bunga lavender di sana. Sungguh subhanallah yang bisa ku ucapkan melihat indahnya ciptaan Alloh. Setelah tanjakan cinta ada turunan lagi menuju bunga-bunga Lavender yang berjajar disana.

Di atas Taman Bunga Lavender

Di atas Taman Bunga Lavender

Saya dan Lavender

Saya dan Lavender

Agung dan Lavender

Agung dan Lavender

Bersama Bunga Lavender

Bersama Bunga Lavender

Bunga Lavender

Bunga Lavender

Melanjutkan perjalanan, sampelah di cemoro Kandang. Disitu kami beristirahat, melihat para pendaki lainnya pun beristirahat. Nemu tukang jualan, Tanya harga gorengan ternyata 2 ribu rupiah dan harga Rokok 1 bungkusnya 25 ribu. WOW emang harga WOW.. susah di dapat di hutan, sekali ada harga menggila. Cukup disyukurilah karena memang medan jalannya itu yang membuat jadi mahal.

Cemoro Kandang

Cemoro Kandang

Ada penampakan yang unik buat gw, karena ada sosok pendaki unik yang membuat gw berhenti di tengah perjalanan menuju kalimati ini. Berpakaian serba PINK ini membuat para pendaki lainnya juga tersenyum kecil atau gelid eh ngelietnya.. hehe

PINK dari Hati

PINK dari Hati

Hehehe… iseng-iseng asal jepret aja di sampingnya, malu dan takut yang di poto marah. Akhirnya jalan lagi menuju ke kali mati. Emang susah kalo sudah menjadi kesukaan buat di larang meski itu gak cocok… hahaha

Setelah ngeliet penampakan Gunung Semeru di Jambangan, akhirnya berpose dulu berkala siap menapakkan kaki di puncak Mahameru J.

Tracking Pole dan Semeru

Tracking Pole dan Semeru

Area Jambangan

Area Jambangan

Anda Berada di "KALIMATI"

Anda Berada di “KALIMATI”

Sampai di Kalimati jam 11.40, beristirahatlah karena jam 22.00 akan di bangunkan untuk melakukan summit ke Mahameru… membuat tenda, membuat makan siang dan mengambil air di kalimati jadi kegiatan di Kalimati itu. Karena cuacana sudah terasa panas dan dingin mendesir seluruh badan, jadi mengkeriung di dalam tenda aja deh. Setelah makanan matang baru kita makan bareng buat menahan bekal kondisi fisik untuk menerjang waktu +/- 6 Jam untuk sampai di puncak. J

Persiapan Bangun Bivak

Persiapan Bangun Bivak

Bang NURMANSAH bersama Bivaknya

Bang NURMANSAH bersama Bivaknya

Persiapan Pasang Tenda Biru

Persiapan Pasang Tenda Biru

Tim Sar bantu pasang Tenda :)

Tim Sar bantu pasang Tenda 🙂

Rapi-rapi Tenda

Rapi-rapi Tenda

Pasang Tenda Hitam

Pasang Tenda Hitam

Makan Bareng

Makan Bareng

Sekitar jam 14.30 kita istirahat untuk bersiap mengembalikan energy untuk disiapkan malam hari. Sebagian rombongan ada yang persiapan mengambil air di aliran kalimati, sebagian ada yang sudah beristirahat. Air ini digunakan sebagian untuk bekal pendakian atau summit. Oke, sekitar ada 20an botol di dapat. Karena kami ada 18 peserta maka sisanya kami gunakan untuk memasak.

 —————————–>>

Hari semakin larut, sore tiba dan menjadi malam. Jam 21.40 kita di bangunkan untuk mempersiapkan diri untuk summit, perbekalan dan perlengkapan sudah siap di bawa. Perlengkapan seperti, jaket, headlamp, tracking pole atau penggantinya, sepatu, jas ujan, sarung tangan. Dan kebutuhan seperti, Air mineral 1 liter, gula merah, coki-coki, atau makanan buat nahan laper saat summit nanti. Sekitar jam 22. 15 kita berangkat yang sebelumnya di mulai berdoa sesuai kepercayaan masing-masing. Dan di akhiri dengan TAKBIR, sebagai langkah semangat kita untuk sampai di Puncak Mahameru tsb. Kami keluar area tenda dan menuju arah Puncak dan rute summit yang sudah ada. WOWWWW sungguh tak di sangka, ternyata perjalanan menuju Puncak itu maceeettttttt bangetttt… mirip banget kaya jalur puncak di buat 1 jalur… makanya setiap 2 menit jalan 5 langkah, aduhhh… bener-bener gak bisa di sangka kalau bisa begitu akhirnya. Karena menurut informasi yang gw dapetin, ada beberapa komunitas atau rombongan yang ada di pendakian ini, ada dari Consina 40an orang, Larva ada 300an orang, jabal ada 150an orang dan belum termasuk dari rombongan-rombongan yang lainnya. Ketika saat di perbatas vegetasi, dinginnya bener-bener menusuk relungan kulit dan seluruh badan. Karena salahnya juga gak pake baju panjang di dalem jaketnya, maka jaket gw bisa ke tembus dinginnya. Dengan perjuangan yang gak sedikit, membantu teman nanjak dan menahan hawa dingin serta rasa ngantuk yang menggelimuti gw yakin pasti bisa sampe puncak bareng kawan-kawan. Karena momen ini akan menjadi cerita buat gw di masa depan, tapi memang sulit di lakukan dengan sendiri. Sudah hampir 5 jam gw belum sampe juga setengahnya puncak, bahkan teman gw yang gw bantupun merasa berat banget medannya dan merasa dia menyerah. Tapi gw masih yakin kok dengan kemampuan gw bisa ajak dia, memang kondisi yang tak memungkinkan. Bahkan berbagai cara gw bujuk dia buat nerusin pendakian, dari gw ledek ada sevel di atas, gw bikini seduhan pocari sweet dan gw poto buat penghibur atau penghilang lelah. Matahari udah nongol, pertanda waktu makin menipis untuk ada di puncak itu. gw masih yakinin dia, tapi memang dia menyerah dan nyuruh gw buat duluan. Jadi gw tinggal dah dia, MAAF YA… maybe lain waktu kita bisa ke puncak semua J. Saat dia nyuruh gw buat ngelanjutin perjuangan ini, di atas sana sebenernya sudah di tunggu seseorang yang sebenernya pengen gw temuin. Yasudah akhirnya gw tanjak pendakian ini sendiri, tapi Niat dari awal Jakarta aja udah pengen ketemu, tapi sepanjang perjalan dari ranupani sampai kalimati gak ketemu tuh. Maybe ALLAH memberikan gw keajaiban dan atas izinNYA, di tengah perjuangan gw buat muncak akhirnya bisa ketemu dia yang berjuang juga buat ketemu gw disana. Di tengah perjalanan gw lanjutkan buat manjat bareng sama dia, sedikit demi sedikit gw bantu dia seperti dari bawah gw udah bantu kawan gw. Setelah udah keliatan sedikit puncak, maka gw yakinin dia pasti kita bisa sampe di puncak bareng-bareng seperti yang kita niatkan dari bawah. Karena ALLAH sudah punya rencana manis buat kita ketemu di puncak, meski selama perjalanan kita gak ketemu tapi inilah hasil manis buat kita ada di puncak. Selamat berjuang… dan BERHASIL!!!!

Allah memberikan kesempatan pada kita untuk melihat alam kekuasaan ciptaanNYA. Kita berada di puncak untuk menaklukan, tapi hawa nafsulah yang harus kita taklukan. (*pesan teman rombonganku). Kini semua sudah terbayarkan oleh nikmat ALLAH, perjuangan menuju puncak dan bertemu seseorang yang sebenernya pengen di temuin saat di perjalanan ataupun di puncak. ALHAMDULILLAH YA ALLAH, ENGKAU TURUNKAN NIKMAT DAN KESEMPATAN LANGKA INI. KARENA TANPAMU HAMBA TAK BISA SEPERTI INI DAN ADA DISINI. DISINI KU BUKAN UNTUK MENAKLUKAN CIPTAANMU, TAPI KU SYUKURI ANUGRAH CIPTAANMU.

 

Ari Fatimah Narsis

Ari Fatimah Narsis

Matahari Terbit

Matahari Terbit

Diatas Awan

Diatas Awan

Bersama Ical, Latri dan Juh

Bersama Ical, Latri dan Juh

Mas Nanung dan Dewi

Mas Nanung dan Dewi

Marabunta

Marabunta

Saya dan Bendera Merah Putih

Saya dan Bendera Merah Putih

Bersama di Mahameru

Bersama di Mahameru

Aris dan Tya

Aris dan Tya

#Selfie #Mahameru #Semeru

#Selfie #Mahameru #Semeru

Yah… sekitar ada setengah jam lah gw dan kawan yang lainnya ada di puncak MAHAMERU. Sebelumnya udah ada bang komeng, marabunta dan sodikin dari jam 5 pagi. Ternyata dia lebih cepat 2 jam. Gw sampe di puncak aja jam 06.30, pas di puncak gw cari teman apakah rombongan gw ada yang di depan. Ternyata jawaban gw adalah ADA. Diatas udah ada latri dan Juh mutia. Yah sedikit beruntunglah ada yang motion gw maksudnya.. hehe

Eh selang beberapa menit nongol Ical, nambah lagi deh pasukan gw. Kita bernarsis ria di puncak, mengambil momen langka ini. Sampe beberapa menit kemudian juga nongol bang Nanung dan adiknya (Dewi). Kita nambah rombongan lagi dah, mari kita ramaikan kesempatan langka ini. Di banyak sudut kita jajaki, mencari celah buat ambil momen langka ini. Setelah setengah jam itu, gw niatin turun bareng seseorang yang gw tunggu itu, karena kondisi gw emang yang gak kuat. Gw memininalisir kejadian yang tak di harapkan, maka gw berhati-hati dalam melangkah turun. Karena turunan pasir, gw santai dalam melangkah. Adalah hampir setengah jam juga gw sampe di perbatasan vegetasi, dan masuk ke hutan. Gw ketemu abang kelas pas STM, yaitu Bang Yadhi AL-Qorny. Dia ngerasa keseleo katanya, makanya dia jalannya santai. Oke, gw ijin ngelewatin langkahnya dia. Di bawah gw kira udah pada sampai rombongan gw, karena tadi gw liet mereka cepat sekali pas turun. Makanya gw santai, eh ternyata masih ada ICAL jalan sendiri di dalam hutan. Eh gw ijin lewatin juga, karena pengen duluan dan cepat istirahat. Sampelah di tenda, niat mau istirahat dapat setengah jam atau 1 jam eh rombongan malah ngajak packing dan siap-siap kita bermalam di ranukumbolo aja. Okelah gw ikutin, ada waktu 1 jam nunggu kelengkapan rombongan karena masih ada ICAL yang belum sampe juga. Istirahat minum air sekitar 15 menit, akhirnya gw ikutan bongkar-bongkar tenda deh. Meski masih ngerasa gak enak sama posisi kaki dan sepatu tapi gw nikmati jalan santai. Tapi gak disangka, ternyata pas jalan itu gak terasa narik nafas cepat atau ngos-ngosan. Akhirnya gw nikmati itu sambil lari-lari kecil lah, dan bercanda-canda sama rombongan. Ya sudah kita jalani… akhirnya sampe juga di Cemoro Kandang, kita break sekitar 15 menit akhirnya kita jalan lagi menuju ranukumbolo.

Back to Ranukumbolo

Back to Ranukumbolo

Back to Ranukumbolo2

Back to Ranukumbolo2

Di tengah-tengah

Di tengah-tengah

Setelah lewat cemoro kandang, kita gak lewati jalan pas berangkat. Tapi kita lewati tepi gunung yang biasa porter gunain. Disana jalanan lebih enak dari pada jalan pas kita berangkat. Itu trek nya nanjak. Oke, lalu kita lewati turunan cinta, kalau berangkat kita sebut tanjakan cinta kalau turun ya berarti jadi turunan cinta dong J.

Sampailah kita di ranukumbolo kembali. Sekitar jam 14.30 gw sampe sana, udah ada bang komen dan sodikin lagi. Kita nunggu rombongan yang lainnya lagi deh… yah selagi nunggu, gw pasang tenda yang gw bawa gw pasang dan buat istirahat meski masih kena panas sinar matahari lumayanlah buat rebahan. Adalah sekitar setengah jam gw dapet, eh liet mereka udah pada kumpul ternyata mata masih mau ngajak merem yaudah deh lanjut merem sampe ketemu maghrib, pas bangun kok gelap banget yah,,, kirain udah jam 9 maleman eh ternyata baru jam 6 kurang, kayak gak biasanya penampakan malamnya begitu.

Dingin dan Hangat

Dingin dan Hangat

Hangat dan Dingin

Hangat dan Dingin

Seperti biasa kita ada kumpul-kumpul lagi, nyalain lampu petromax, ngopy dan bercengkerama. Di mala mini gw iseng nunjukin bakat kecil gw, karena dulu gw jauh dari orang tua maka gw di paksakan harus bisa masak. Yah minimal masak aer lah, dulu sih bisa masak mie, masak nasi. Kayaknya pas SD bisa masak itu aja. Tapi pas smp udah bareng orang tua, dan di paksa juga. Ternyata dulu gw kayak anak perempuan pertama deh, dari semua pekerjaan rumah gw yang number one ngerjain. Selalu inget kata orang tua, “BIAR NANTI TUA TERBIASA SAMA KERJAAN”. Alhamdulillah sih, karena gw gak mau durhaka dan dosa sama orang tua maka gw turuti semua kemauannya. Di ajarinnya masak nasi yang bener, masak-masak sayuran yang bener, meski sampe saat ini gak ada racikan masakan sayur yang gw inget.. hehehe. Cuma yang gw inget betul sampe saat ini yaitu, bikin nasi goreng dan sambal bawang. Itu adalah makanan murah yang menurut gw bisa bikin dan mudah. Kenapa bisa nasi goreng? Yah kalo nasi campur berminyak itu bisa bikin perut gw cepet kenyang. Dan kenapa sambal bawang, sambal bawang di buat campur sama bawang goreng masih anget dan makannya pun pake nasi anget itu bisa biking w kenyang.. hehehhe lagi. Oke lanjut, malam ini gw bikin yang namanya nasi mawut, yaitu nasi goreng + mie oyeng atau sebaliknya., intinya sih isinya itu nasi di campur mie. Kenapa gw bikin begitu, karena dari mie goreng 1 bisa buat makan 5 orang dengan di campurnya nasi itu. hahahaha jadi bisa lebih irit deh, tapi gak irit sama gas nya.. haha

Oke, waktu sudah semakin larut. Masak sudah, makan sudah, ngobrol sudah, karena mata sudah ngantuk duluan. maka gw pamit untuk tidur duluan deh…

Sunrise memanggil, ada suara dari bang myko yang bangunin shalat subuh. Oke pada bangun deh, selesai shalat jalan-jalan lagi di tepi danau ranukumbolo, sambil nunggu sunrise kita siapkan kamera untuk ambil moment lagi deh,,,

Setangkai Cahaya Matahari

Setangkai Cahaya Matahari

Dibalik Sunrise

Dibalik Sunrise

Bersama #Relindo

Bersama #Relindo

Menatap Pagi Ranukumbolo

Menatap Pagi Ranukumbolo

5 dan 5

5 dan 5

Selesai poto-poto, kita siap-siap sarapan dan makan buat bekal tenaga balik ke ranupani. Jam 10 kita harus sudah start jalan menuju ranupani. Packing-packing, gulung tenda dan pose terakhir di ranupani sebagai tanda perpisahan kita dengan hutan semeru.

Salam Perpisahan

Salam Perpisahan

Di perjalanan balik ke ranupani ini sengaja gw santai, karena emang niat gw Cuma mau ambil nafas. Karena kebetulan gw ini lelah seperti kurang istirahat. Makanya di perjalanan ke ranupani ini sedikit dikit berhenti, dan sesekali isi perut yang kelaparan. Hehehe…

Zul - Ngerapihin Carrier

Zul – Ngerapihin Carrier

Istirahat

Istirahat

Break Lelah

Break Lelah

Loh… tau gak gw sampe di ranupani itu +/- Cuma pake waktu 3 jam aja loh… tau kenapa?? Gw tuh lari… wkwkwkwk tapi ada yang bikin gw ketawa lagi, karena gw buru-buru alias lari itu karena mau makan bakso malang 5000 porsi pendaki itu loh… keren kan Cuma mau makan bakso aja rela lari tanpa henti (*red). Tapi musibah dateng ke gw, udah lari jauh-jauh dari pos 2 ke pos 1 dan di gapura selamat datang gw poto dulu minta penunggu pos tampungan sampah gw minta potonya. Abis itu baru lanjut lari lagi ke ranupani, tapi ternyata pas gw sampe ranupani eh bakso malang porsi 5000 nya abis. Eh terpaksa deh, sebelahnya ada bakso juga. Tapi seporsinya 10000. Dan tau gak, baksonya juga kurang enak sih menurut mulut gw L. Yaudahlah, terlanjur kepengen makan bakso gw makan aja tuh bakso daripada mubazir kan sayang L. Selesai makan bakso, gw berserta bang komeng dan sodikin nunggu yang lainnya datang, sekitar jam 14.40 an pasukan rombongan lengkap. Kini tinggal nunggu di rest area kita menginap di ranupani dan shalat dulu. Dan bang nanung tawar-menawar mobil jeep buat ke pasar tumpang, akhirnya dapat dah. Tapi kita harus jalan dulu ke area parkiran, karena kalau kita naek dari pos ranupani itu sudah ada yang mesan. Akhirnya jam 17.20 kita ninggalin ranupani untuk menuju pasar tumpang atau rumah bang Wildan pemilik rumah tempat kita menginap. Perjalanan menembus hutan dan pedesaan kabupaten lumajang dilewati hampir 2 jam, dan kita sampai di kota malang. Sebelum sampai pasar tumpang kita beli apel malang dulu, sekitar 10 menitlah kita belanja apel lalu kita lanjutkan perjalan ke pasar tumpang sekitar 30 menit. Jam 20.55 kita ada di pasar tumpang, kita mandi bergiliran, trus sudah rapi dan oke. Kita cari makan jamaah di pasar tumpang, dapetlah pecel ayam. Selesai makan kita beristirahat. Lelah sudah hari ini…. Sampai ketemu kembali…

Narsis Pulang

Narsis Pulang

Siap Pulang

Siap Pulang

Oh iya, rombongan marabunta ( Zul, eng, ricky dan kiki) berpetualang lagi ke kota Surabaya ke rumah kawannya. Jadi gw ga ada cerita tentang mereka neh di selanjutnya… hehehe

Adzan subuh menggema, suaranya membangunkan gw buat meranjak dari tempat istirahat meuju masjid. Suaranya kedengeran jelas banget, karena posisi masjidnya ada di belakang rumahnya. Gw yang bangun dan melek pertama dari rombongan cowok, gw liet mimik mereka satu perssatu… hahaha yah tidur emang merem sih. Satu persatu gw bangunin buat ke masjid. Selesai shalat di masjid, kita duduk-duduk menikmati udara pagi dan memandang pemandangan pagi di kota malang. Setelah itu kita packing-packing dan membersihkan diri menuju ke stasiun malang. Yah selesai packing dan bersih-bersih, mobil angkot datang buat mengantarkan kita ke stasiun malang.

Tas di bungkus

Tas di bungkus

Ready

Ready

Jalan.....

Jalan…..

Goooooo......

Goooooo……

Jam 09. 40 kita sampai di stasiun, kita cari posisi tempat bisa makan dan naroh barang yang aman. Ternyata disana ada kantin dekat taman depan stasiun malang. Makanannya pun bermacam-macam, tapi belum pada buka karena kelihatan baru di bangun. Baru ada nasi rawon dan nasi rames, ada juga lontong sayur. Gw milih lontong sayur lah, karena gw mau incer pedesnya buat sakitnya bibir ini abis dari puncak. Hehehe lebbe… sekitar ada 1 jam lebih disana, akhirnya kita evaluasi. Hasil dari pendakian ini adalah “ZERO INCIDENT”. Alhamdulillah nya perjalanan kita di beri kesempatan buat kembali ke Jakarta dalam sehat wal’ afiat. Dan akhirnya jam 1 siang kita harus berpisah dengan Ical dan bang Komeng yang naek kereta majapahit jam 13.40. gw sama bang nanung nganterin barang lebih mereka sampe depan stasiun, dan kita balik lagi sambil cari oleh-oleh buat di bawa ke rumah. Yah oleh-oleh ini Cuma dapat keripik bermacam rasa, ada rasa nangka, apel, dan salak… di bungkus dah langsung bawa pulang.. hahaha

Makan-makan

Makan-makan

KOPI Lagi

KOPI Lagi

Menunggu Kereta

Menunggu Kereta

Di atas Rel

Di atas Rel

Sekitar jam 14.10 kita sisa dari perpisahan itu meranjak menuju stasiun buat chek in, anehnya gw pake ktp orang (bang Ali yang gak jadi ikut) buat chek in. yah taulah kalau lagi rame jadi gak di cek satu-satu mukanya. Pas pulangnya gw dapet kereta no bangku 6E, yah sebenernya posisi enak juga buat tidur., tapi karena banyak yang ketinggalan kereta jadi banyak yang kosong juga deh bangkunya. Kita bebas posisi, atur sendiri. Ngisi yang kosong biar lebih nyaman duduk dan tidur malamnya.

Sekitar makan waktu +/- 12 Jam kita ada di kereta, akhirnya kita sampai juga di stasiun senen, Jakarta.

Team Japra, Latri, elang, agung dan sodikin turun di stasiun jatinegara karena lebih deket ke arah bekasinya. Dan yang turun di senen, mba Suli di jemput suaminya untuk naik kereta lagi menuju rumahnya di depok, si Ari di jemput adiknya pulang ke cengkareng, dan gw, iim, dan juh pulang bareng bang myko di jemput bang Ali yang udah nunggu dari jam 8 pagi katanya. Wow hampir 1,5 jam berarti dia nungguinnya. Gw sih numpang sampai pasar ular aja, dan sisanya berpisah deh gw sama mereka…. Bye… sampai ketemu di cerita gw lagi yahhh J.

 

Penulis

-Aris Djunaedi-

 

ada Pepatah yang membuatku terenyah, semakin ku resapi memang membuatku terharu :

“1 IBU SANGGUP MERAWAT 10 ANAK, NAMUN 10 ANAK BELUM TENTU MERAWAT 1 IBU”

Ilustrasi : Ibu dan Anak

Ilustrasi : Ibu dan Anak

Sekian  dan Terima Kasih

Aris Djunaedi

Kiamat Sudah Dekat??

Hahh Masa?? Udah siap2 Dong pastinya…

Katanya 12 Desember 2012 itu bakalan Kiamat?? Kata Siapa?? orang mana yang ngomong??

Pinter banget yah yang Punya Ungkapan 12-12-2012 itu bakalan Kiamat?? Aneh deh ah,, Di AlQur’an (Kalam ALLAH) aja gak ada yang ungkapin tentang tanggalnya Kiamat,, kenapa manusia (ciptaan ALLAH) bisa nentuin tanggalnya kiamat…

Siapa Gurunya yah?? RASULULLAH saw juga gak tau loh,, sosok anak kebanggaan ALLAH yang selalu di berikan kelebihan persoalan dunia dia gak tau soal tanggal kejadiannya KIAMAT??

Jadi kalo ada yang Bilang Kiamat itu tanggal 12-12-2012 ato 20-12-2012 gak usah di Gubris??

Balik tanya aja dia,, “Darimana Sumbernya Mereka dapat Tentang Tanggal Kiamat itu?? ” dan “Mereka berguru ke siapa??”

Sedangkan di Alquran dan Hadist tak ada ungkapan tentang KIAMAT tersebut. hanya ada Tanda-tandanya “KIAMAT Sudah Dekat”

Not 12-12-2012 ato 21-12-2012

Not 12-12-2012 ato 21-12-2012

 

By : Aris Djunaedi

Menyambut Bulan Baru, Tahun Baru Islam.

Bulan Muharram, Bulan pertama di Tahun Hijriyah dan di tahun baru 1434 H adalah awal menjadi Perubahan yang Lebih baik lagi dan menjadi Perubahan yang semakin membaik dari sebelum-sebelumnya.

Penamaan Bulan Ini

Kata Muharram secara bahasa, berarti diharamkan. Abu ‘Amr ibn Al ‘Alaa berkata, “Dinamakan bulan Muharram karena peperangan(jihad) diharamkan pada bulan tersebut(Tarikh Ad Dimasyq 1/51); jika saja jihad yang disyariatkan lalu hukumnya menjadi terlarang pada bulan tersebut maka hal ini bermakna perbuatan-perbuatan yang secara asal telah dilarang oleh Allah Ta’ala memiliki penekanan pengharaman untuk lebih dihindari secara khusus pada bulan ini.

Hari ini tepatnya (15 November 2012 /1 Muharram 1434 H) jadikan awalan perubahan Insani yang berakhlak budiman. ada Beberapa keistimewaan di Bulan Muharram dan Ibadah apa saja yang di anjurkan :). Silahkan baca kebawah!!

aku ingin tuliskan semua ini disini yah ;

SELAMAT MEMBACA!!!

Beberapa Keutamaan Bulan Muharram

a. Bulan Muharram Merupakan Salah Satu Diantara Bulan-Bulan Haram
Allah Ta’ala berfirman yang artinya :

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.”           (Q.S. at Taubah :36).

Salah seorang ahli tafsir dari kalangan tabi’in yang  bernama Qatadah bin Di’amah Sadusi rahimahulloh menyatakan, “Amal sholeh lebih besar pahalanya jika dikerjakan di bulan-bulan haram sebagaimana kezholiman di bulan-bulan haram lebih besar dosanya dibandingkan dengan kezholiman yang dikerjakan di bulan-bulan lain meskipun secara umum kezholiman adalah dosa yang besar(lihat Tafsir Al Baghawi dan Tafsir Ibn Katsir)

b. Bulan Muharram disifatkan sebagai Bulan Allah

Kedua belas bulan yang ada adalah makhluk ciptaan Allah, akan tetapi bulan Muharram meraih keistimewaan khusus karena hanya bulan inilah yang disebut sebagai “syahrullah” (Bulan Allah).

Rasulullah shallallohu alaihi wasallam bersabda :

 أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ  بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ

 “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah (yaitu) Muharram. Sedangkan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam”.[ H.R. Muslim (11630) dari sahabat Abu Hurairah radhiyallohu anhu]

Al Hafizh Abul Fadhl Al ‘Iraqy rahimahulloh menjelaskan, “Apa hikmah dari penamaan Muharram sebagai syahrulloh (bulan Allah) sementara seluruh bulan milik Allah ? Mungkin dijawab bahwa hal itu dikarenakan bulan Muharram termasuk diantara bulan-bulan haram yang Allah haramkan padanya berperang, disamping itu bulan Muharram adalah bulan perdana dalam setahun maka disandarkan padanya lafzhul Jalalah (lafazh Allah) sebagai bentuk pengkhususan baginya dan tidak ada bulan lain yang Nabi Muhammad shallallohu alaihi wasallam sandarkan kepadanya lafzhul Jalalah melainkan bulan Muharram” (lihat Hasyiah As Suyuthi ‘ala Sunan An Nasaai)
Amalan Yang Dianjurkan di Bulan Muharram

 1. Puasa ‘Asyuro

 “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah (yaitu) Muharram dan shalat yang paling utama setelah puasa wajib adalah sholat lail”    [ HR. Muslim(11630) ]

Kemudian anjuran berpuasa di bulan Muharram ini lebih dikhususkan dan ditekankan hukumnya pada hari yang dikenal dengan istilah Yaumul ‘Asyuro, yaitu pada tanggal sepuluh bulan ini. ‘Asyuro berasal dari kata ‘Asyarah yang berarti sepuluh. Pada hari ‘Asyuro ini, Rasulullah shallahu alaihi wasallam mengajarkan kepada umatnya untuk melaksanakan satu bentuk ibadah dan ketundukan kepada Allah Ta’ala yaitu ibadah puasa, yang kita kenal dengan puasa Asyuro.

Hadits-Hadits Disyariatkannya Puasa ‘Asyuro

Adapun hadis-hadis yang menjadi dasar ibadah puasa tersebut banyak, kami akan sebutkan diantaranya  dengan pengklasifikasian sebagai berikut:

1. Kaum Yahudi juga berpuasa di hari Asyuro bahkan menjadikannya sebagai Ied (hari raya)

Ibnu Abbas radhiyallohu anhuma berkata : Ketika Rasulullah shallallohu alaihi wasallam. tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari ‘ Asyura, maka Beliau bertanya : “Hari apa ini?. Mereka menjawab, “Ini adalah hari istimewa, karena pada hari ini Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, Karena itu Nabi Musa berpuasa pada hari ini. Rasulullah shallallohu alaihi wasallam pun bersabda, “Aku lebih berhak terhadap Musa daripada kalian
Maka beliau berpuasa dan memerintahkan shahabatnya untuk berpuasa. [ H.R. Bukhari (1865) dan Muslim(1910) ]

Dari Abu Musa radhiyallohu anhu berkata, “Hari ‘Asyuro adalah hari yang diagungkan oleh orang Yahudi dan mereka menjadikannya sebagai hari raya, maka Rasulullah shallallohu alaihi wasallam bersabda (kepada ummatnya), “Berpuasalah kalian (pada hari itu)[HR. Bukhari (1866) dan Muslim(1912), lafal hadits ini menurut periwayatan imam Muslim)

2. Kaum Quraiys di zaman Jahiliyah juga berpuasa Asyuro dan puasa ini diwajibkan atas kaum muslimin sebelum kewajiban puasa Ramadhan

 Dari Aisyah radhiyallohu anha berkata, Kaum Qurays pada masa Jahiliyyah juga berpuasa di hari ‘Asyuro dan Rasulullah shallallohu alaihi wasallam juga berpuasa pada hari itu, ketika beliau telah tiba di Medinah maka beliau tetap mengerjakannya dan memerintahkan ummatnya untuk berpuasa. Setelah puasa Ramadhan telah diwajibkan beliau pun meninggalkan (kewajiban) puasa ‘Asyuro, seraya bersabda, “Barangsiapa yang ingin berpuasa maka silakan tetap berpuasa dan barangsiapa yang tidak ingin berpuasa maka tidak mengapa[ HR. Bukhari (1863) dan Muslim(1897) ]

 Dari Abdullah bin Umar radhiyallohu anhuma bahwa kaum Jahiliyah dulu berpuasa Asyuro dan Rasulullah shallallohu alaihi wasallam serta kaum muslimin juga berpuasa sebelum diwajibkan puasa Ramadhan, Rasulullah shallallohu alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya hari ‘Asyuro termasuk hari-hari Allah, barangsiapa ingin maka berpuasalah dan siapa yang ingin meninggalkan maka boleh[ HR. Muslim(1901) ]

3. Perhatian Rasulullah shallallohu alaihi wa sallam dan para sahabat ridwanullohi alaihim ajmain yang begitu besar terhadap puasa ‘Asyuro.

 “Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallohu alaihi wasallam, berupaya keras untuk puasa pada suatu hari melebihi yang lainnya kecuali pada hari ini, yaitu hari ‘Asyura dan bulan ini yaitu Ramadhan.” [ H.R. Bukhari (1867) dan Muslim(1914) ]

 Dari Rubai’ bintu Mu’awwidz bin ‘Afra’ radhiyallohu ‘anha berkata, Nabi Muhammad shallallohu alaihi wasallam di pagi hari Asyuro mengutus ke perkampungan kaum Anshar yang berada di sekitar Medinah (pesan), “Barangsiapa yang tidak berpuasa hari itu hendaknya menyempurnakan sisa waktu di hari itu dengan berpuasa dan barangsiapa yang berpuasa maka hendaknya melanjutkan puasanya”. Rubai’ berkata, “Maka sejak itu kami berpuasa pada hari ‘Asyuro dan menyuruh anak-anak kami berpuasa dan kami buatkan untuk mereka permainan yang terbuat dari kapas lalu jika salah seorang dari mereka menangis  karena ingin makan maka kami berikan kepadanya permainan tersebut hingga masuk waktu berbuka puasa” [ HR. Bukhari (1960) dan Muslim (1136), redaksi hadits ini menurut periwayatan Imam Muslim ]

4. Keutamaan puasa Asyuro

Dari Abu Qatadah radhiyallohu anhu bahwa Nabi Muhammad shallallohu alaihi wasallam bersabda, “Puasa hari ‘Asyuro aku berharap kepada Allah akan menghapuskan dosa tahun lalu” [ HR. Tirmidzi (753), Ibnu Majah (1738) dan Ahmad(22024). Hadits semakna dengan ini juga diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Shohih beliau (1162) ]

 5. Bagi yang ingin berpuasa ‘Asyuro hendaknya berpuasa juga sehari sebelumnya

Ibnu Abbas radhiyallohu ‘anhuma berkata :

Ketika Rasulullah shallallohu alaihi wasallam berpuasa pada hari ‘Asyura dan memerintahkan kaum muslimin berpuasa, mereka (para shahabat) menyampaikan, “Ya Rasulullah ini adalah hari yang diagungkan Yahudi dan Nasrani”. Maka Rasulullah shallallohu alaihi wasallam pun bersabda:

“Jika tahun depan insya Allah (kita bertemu kembali dengan bulan Muharram), kita akan berpuasa juga pada hari kesembilan (tanggal sembilan).“

Akan tetapi belum tiba Muharram tahun depan hingga Rasulullah shallallohu alaihi wasallam wafat di tahun tersebut [HR. Muslim (1134)]

 Ibnu Abbas radhiyallohu anhuma beliau berkata, “Berpuasalah pada tanggal sembilan dan sepuluh Muharram, berbedalah dengan orang Yahudi”                      [ Diriwayatkan dengan sanad yang shohih olehBaihaqi di As Sunan Al Kubro (8665) dan Ath Thobari di Tahdzib Al Aatsaar(1110)] 
6. Hukum Berpuasa Sehari Sesudah ‘Asyuro (tanggal 11 Muharram)

Imam Ibnu Qoyyim dalam kitab Zaadul Ma’aad setelah merinci dan menjelaskan riwayat-riwayat seputar puasa ‘Asyuro, beliau menyimpulkan :

Ada tiga tingkatan berpuasa ‘Asyuro: Urutan pertama; dan ini yang paling sempurna adalah puasa tiga hari, yaitu puasa tanggal sepuluh ditambah sehari sebelum dan sesudahnya (9,10,11). Urutan kedua; puasa tanggal 9 dan 10. Inilah yang disebutkan dalam banyak hadits . Urutan ketiga, puasa tanggal 10 saja. (Zaadul Ma’aad 2/63)

Kesimpulan Ibnul Qayyim di atas didasari dengan sebuah hadits dari Ibnu Abbas radhiyallohu anhuma, Rasulullah shallallohu alaihi wasallam. bersabda :

“Puasalah pada hari Asyuro, dan berbedalah dengan Yahudi dalam masalah ini, berpuasalah sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya.“ [HR. Imam Ahmad(2047), Ibnu Khuzaimah(2095) dan Baihaqi (8667)]

Namun hadits ini sanadnya lemah, Asy Syaikh Al Albani rahimahulloh menyatakan, “Hadits ini sanadnya lemah karena salah seorang perowinya yang bernama Muhammad bin Abdurrahman bin Abi Laila  jelek hafalannya, selain itu riwayatnya menyelisihi riwayat ‘Atho bin Abi Rabah dan selainnya yang juga meriwayatkan dengan sanad yang shohih bahwa ini adalah perkataan  Ibnu Abbas radhiyallohu anhuma sebagaimana yang disebutkan oleh Thahawi dan Baihaqi [Ta’liq Shohih Ibn Khuzaimah (3/290)]

Namun demikian puasa sebanyak tiga hari (9,10,dan 11 Muharram) dikuatkan oleh para ulama dengan dua alasan :
1. Sebagai kehati-hatian, yaitu kemungkinan penetapan awal bulannya tidak tepat,maka puasa tanggal sebelasnya akan dapat memastikan bahwa seseorang mendapatkan puasa Tasu’a (tanggal 9) dan Asyuro (tanggal 10).

2. Dimasukkan dalam puasa tiga hari pertengahan bulan (Ayyamul bidh).
Adapun puasa tanggal 9 dan 10, pensyariatannya dinyatakan dalam hadis  yang shahih, dimana Rasulullah  shallallohu alaihi wasallam pada akhir hidup beliau sudah merencanakan untuk puasa pada tanggal 9, hanya saja beliau wafat sebelum melaksanakannya. Beliau juga telah memerintahkan para shahabat untuk berpuasa pada tanggal 9 dan tanggal 10 agar berbeda dengan ibadah orang-orang Yahudi.
Sedangkan puasa pada tanggal sepuluh saja; sebagian ulama memakruhkannya, meskipun sebagian ulama yang lain memandang tidak mengapa jika hanya berpuasa ‘Asyuro (tanggal 10) saja,wallohu a’lam.

Secara umum, hadits-hadis yang terkait dengan puasa Muharram menunjukkan anjuran Rasulullah shallallohu alaihi wasallam untuk melakukan puasa,sekalipun hukumnya tidak wajib tetapi sunnah muakkadah(sangat dianjurkan), dan tentunya kita sepatutnya berusaha untuk menghidupkan sunnah yang telah banyak dilalaikan oleh kaum muslimin.

Beberapa Pelanggaran dan Bid’ah Yang Sering Terjadi di Bulan Muharram

1. Pada awal Muharram, yang  kadang dikenal dengan istilah 1 Suro, di tanah air sering diadakan acara ritual dan adat yang beraneka macam bahkan tidak jarang mengarah bahkan telah terjatuh pada kesyirikan, seperti meminta berkah pada benda-benda yang dianggap keramat dan sakti, membuang sesajian ke laut agar Sang Dewi penjaga laut tidak marah dan lain sebagainya. Sebagian lagi dari kaum muslimin menjadikan bulan Muharram sebagai bulan yang keramat dan sakral, sehingga menurut keyakinan mereka tidak boleh mengadakan hajatan besar di bulan tersebut seperti pernikahan, membangun rumah dan lain-lain. Di sisi lain ada juga di kalangan kaum muslimin menjadikan hari ‘Asyuro seperti layaknya hari lebaran, dimana mereka memperbanyak belanja dapur pada hari tersebut seakan-akan mengadakan pesta atau berhari raya. Sehingga di hari itu dikenal berbagai macam model makanan yang dinamakan secara khusus dengan ‘Asyuro seperti bubur ‘Asyuro. Perbuatan mereka ini didasari hadits yang diriwayatkan:

 “Barangsiapa yang melapangkan (nafkah) kepada keluarganya pada hari ‘Asyura, niscaya Allah akan melapangkan (rizkinya) selama setahun itu”          [ HR. Thobrani(10007) dan Baihaqi di kitab Syu’abul Iman (3792) ]

Hadits ini  telah dilemahkan oleh banyak ulama hadits, bahkan ada yang menghukuminya sebagai hadits palsu. Imam Ahmad mengatakan bahwa hadits ini tidak memiliki asal, silakan lihat kitab Al Maudhu’at oleh ibnul Jauzi, Ahadits Al Qushshash oleh Ibnu Taimiyah dan Al Fawaid Al Majmu’ah oleh Syaukani

Hal-hal yang telah disebutkan di atas dari kemungkaran-kemungkaran yang biasda terjadi di bulan Muharram harus dihindari oleh setiap muslim dimanapun mereka berada karena Rasulullah shallallohu alaihi wasallam telah mengajarkan pada kita agar memiliki jati diri sebagai seorang Muslim dalam kehidupan. Jangan sampai seorang muslim mudah terbawa oleh budaya atau ritual agama lain dalam menjalankan ibadah pada Allah ‘Azza wa Jalla. Ajaran yang dibawa Rasulullah shallallohu alaihi wasallam telah jelas dan sempurna tidak layak bagi kita untuk menambah atau menguranginya.

Karena sebaik-baik pedoman adalah kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk beliau, yang tidak ada keselamatan kecuali dengan berpegang kepada keduanya dengan mengikuti pemahaman para sahabat, tabi’in dan penerus mereka yang setia berpegang kepada sunnahnya dan meniti jalannya, adapun hal-hal baru dalam masalah agama adalah sesat sedangkan kesesatan itu akan menghantarkan ke neraka, wal’iyadzubillah.

2. Pada tanggal 10 Muharram 61 H, terjadilah tragedi berdarah yang memilukan dalam  sejarah Islam, yaitu terbunuhnya Husein radhiyallohu anhu cucu Rasulullah shallallohu alaihi wasallam  di sebuah tempat yang bernama Karbala. Peristiwa ini kemudian dikenal dengan “Peristiwa Karbala”. Pembunuhan tersebut dilakukan oleh pendukung Khalifah yang sedang berkuasa pada saat itu yaitu Yazid bin Mu’awiyah, meskipun sebenarnya Khalifah sendiri saat itu tidak menghendaki pembunuhan tersebut.

Karena peristiwa berdarah ini maka kaum Syi’ah yang mengklaim diri mereka sebagai pengikut ahlul bait menjadikan ‘Asyura sebagai hari berkabung, duka cita dan menyiksa diri sebagai ungkapan dari kesedihan dan penyesalan. Pada setiap ‘Asyura kaum Syi’ah di seluruh dunia termasuk di negeri kita memperingati kematian Husein radhiyallohu ‘anhu dengan melakukan perbuatan-perbuatan tercela seperti berkumpul, menangis, meratapi Husein secara  secara histeris, memukuli tubuh dan wajah mereka, bahkan ada yang sampai tega melukai diri dan anak-anak kecil dengan senjata tajam pada hari tersebut.

Peristiwa wafatnya Husain radhiyallohu anhu memang sangat tragis dan memilukan bagi siapa saja yang mengenang atau membaca kisahnya,  dan kita tentu mencintai keluarga Rasulullah  shallallohu alaihi wasallam, apalagi terhadap orang yang sangat dicintai oleh Rasulullah  shallallohu alaihi wasallam. Namun musibah apapun yang terjadi dan betapapun kita sangat , hal itu jangan sampai membawa kita larut dalam kesedihan dan melakukan kegiatan-kegiatan sebagai bentuk duka dengan  yang memukul-mukul diri, menangis apalagi sampai mencela shahabat Rasulullah  yang tidak termasuk Ahli Bait (keluarga dan keturunan beliau). Yang mana hal ini biasa dilakukan suatu kelompok Syi’ah yang mengaku memiliki kecintaan yang sangat tinggi terhadap Ahli Bait (Keluarga Rasulullah), pdahal kenyataanya tidak demikian. Meratapi musibah kematian diharamkan, siapapun yang meninggal dunia bahkan kepada Rasulullah shallallohu alaihi wasallam pun kita dilarang memperingati dan meratapi wafat beliau. Rasulullah shallallohu alaihi wasallam bersabda,

 Ada empat perkara yang terdapat pada ummatku termasuk, termasuk perbuatan kaum Jahiliyyah yang belum mereka tinggalkan: Menyombongkan kebangsawanan, mencela nasab, meminta hujan dengan bintang-bintang dan meratap”. Beliau berkata, “Orang yang meratapi kematian jika dia belum taubat  sebelum meninggal dunia maka akan dibangkitkan pada hari kiamat dengan berpakaian hitam yang terbuat dari ter dan baju besi yang berkudis(HR. Muslim(1550) dari sahabat Abu Malik Al Asy’ari radhiyallohu anhu)

Penulis : Aris Djunaedi